PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID -Pada puncak perayaan Trisuci Waisak 2567 BE, pengurus yayasan Budhakirti Palembang menghadirkan ribuan umat Buddha dari Kota Palembang dan sekitarnya.
Keberadaan umat yang memenuhi area Dharmasala dan pelataran Vihara Dharmakirti menjadi bukti nyata partisipasi mereka dalam perayaan tersebut.
Prosesi perayaan Waisak dimulai dengan Pradaksina, yaitu mengelilingi vihara sambil melafalkan doa dan membacakan sutera atau varita, sekaligus memberikan puja Bhakti kepada patung Buddha dan relik Buddha.
Semua umat yang hadir, termasuk dewasa, remaja, dan anak-anak, dengan tertib melakukan puja bakti dan menerima pemberkatan.
"Hari ini (Minggu, 4/6) merupakan puncak peringatan Hari Trisuci Waisak pada tahun 2567 BE atau 2023 Masehi. Trisuci Waisak sendiri memiliki arti penting karena pada hari itu terjadi tiga peristiwa besar secara bersamaan. Yaitu kelahiran Buddha, mencapai pencerahan sempurna, dan Parinibbana Buddha," ungkap Ketua Yayasan Buddhakirti Palembang, Zewwy Salim, Minggu (4/6).
BACA JUGA : Meditasi dan Pradaksina, Suatu Perjalanan Spiritual di Hari Waisak
Sebelum Hari Waisak tiba, Yayasan sudah melaksanakan berbagai kegiatan, seperti Yi Fo, penyalaan pelita, Pradaksina, dan puja Bhakti Waisak,
Semuanya mengarah pada detik-detik puncak perayaan Waisak tepat pada pukul 10.40.19.
Pada kesempatan ini, Zewwy berharap semua umat dapat mengambil teladan dan meneruskan perjuangan Buddha dalam menjaga Dharma dalam kehidupan sehari-hari.
"Ini bukan hanya sebuah ritual tahunan, tetapi lebih penting lagi sebagai ungkapan rasa syukur dan pengingat bagi diri kita sendiri bahwa perjuangan Buddha untuk mengajarkan Dharma kepada semua manusia belum selesai," tambahnya. (afi)
Kategori :