PRABUMULIH - Puluhan peserta pelatihan Sensus Pertanian yang diadakan Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Prabumulih, mengeluh sakit perut dan mual-mual. Tak lama usai makan dari lokasi acara pelatihan di Hotel Grand Nikita, pada Rabu lalu (24/5). “Kami sudah dua hari dirawat di rumah sakit. Karena mual dan sakit perut, setelah makan nasi pada sore menjelang malam," ujar dua orang korban yang enggan namanya dikorankan, Sabtu (27/5).
"Kalau aku sekitar pukul 8 malam, makan nasinyo," sambungnya. Bahkan dia menyebut, ada salah satu peserta peserta pelatihan yang membawa pulang nasi jatah tersebut. Diberikan ke anaknya, mengalami gejala sakit yang sama.“Ado cerito kawan kami, nasi itu dibawa pulang untuk anaknyo. Keno sakit perut dan mual jugo, cak kami,” lanjutnya. Kepala BPS Kota Prabumulih, Basuki Rahmat, menyatakan telah mengunjungi korban yang dirawat di rumah sakit. "Kami juga telah berkoordinasi dengan pihak hotel, untuk bertanggung jawab atas kejadian tersebut," singkatnya, kemarin. BACA JUGA:Terpantau 207 Titik Hotspot, Terbanyak Kabupaten Muratara Terpisah, Manajer Hotel Grand Nikita, Era, berjanji akan bertanggung jawab dengan menanggung semua pembiayaan korban yang diduga keracunan hidangan katering hotelnya. "Kita telah mengunjungi korban dan telah memberikan sedikit santunan," akunya. Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Prabumulih dr Hesty, melalui Kabid Kesehatan Masyarakat Joko Listiyanu SKM MSi, mengaku belum tahu ada peristiwa keracunan dari peserta pelatihan sensus. “Kami mungkin akan langsung koordinasi dengan pihak hotel dan BPS, setalah adanya laporan ini,” tukasnya. (chy/air/)
Kategori :