UMKM menjadi sektor penting dalam perekonomian Indonesia. Peranannya yang besar terhadap pertumbuhan ekonomi dengan sumbangan PDB 60,5 persen dan penyerapan tenaga kerja mencapai 96,9 persen. Tapi di tengah perkembangannya banyak faktor yang menyebabkan para pelaku UMKM sulit bertahan.
Kepala Bidang UMKM Dinas Koperasi dan UMKM Kota Palembang, Parameswari mengatakan ada beberapa faktor yang harus jadi perhatian pelaku UMKM, karena ini menjadi penyebab UMKM sulit bertahan. Pertama kurangnya inovasi dari produk yang dihasilkan dari UMKM."Inovasi ini penting, karena pelaku usaha mestinya bisa mengikuti tren pasar," sampainya, Jumat (13/1). Kedua cara mengelola keuangan dari UMKM. "Cara pengolahan keuangan usaha yang tidak dibuat secara rinci oleh UMKM juga akan membuat pelaku ini sulit bertahan," lanjutnya.Ketiga kurangnya pengetahuan dari UMKM untuk proses pengembangan produk. "Contohnya yang kurang terampil dalam pemanfaatan platform digital," sebutnya. Dan ke empat, kurang menariknya cara packaging atau pengemasan produk UMKM, sehingga rendahnya minat atau daya beli masyarakat atau konsumen. Nah, berdasarkan data Dinas Koperasi dan UMKM Kota Palembang, di Metropolis ada sebanyak 101.903 usaha mikro per Desember 2021. "Untuk update pemutakhiran data per Desember 2022 belum dirilis resmi. Jadi data masih menggunakan data terkhir di Desember 2021," pungkasnya. (tin/fad)
Kategori :