" Pada pemilu tahun 2019 yang lalu, di saat itu Partai Perindo meraih suara 2,9 persen secara nasional. Ini bukan angka yang besar. Namun berbeda dengan target dua digit, ini artinya diperlukan energi ekstra. Tapi kita yakin dengan kerja keras dan soliditas yang ada di Partai Perindo, target tersebut pasti bisa kita capai," ungkap Andi Asmara dibincangi usai Soft Launching Posko Sahabat Perindo, Jumat (12/5) sore.Untuk mencapai terget yang diusung tersebut, menurutnya diawali dengan membangun kekompakan dari seluruh kader dan bacaleg yang maju di pemilu 2024 nanti. Karena itu pula, keberadaan posko tersebut, menjadi titik awal dari pencapaian misi Ketum tersebut. " Jangan sungkan, meskipun kita beda dapil pasti tetap koordinasi dilakukan. Dengan kata lain, setiap masalah yang ada bila dikomunikasikan, pastinya itu bisa diselesaikan,”katanya.
“Kendati saya pribadi maju sebagai caleg di DPR RI Dapil Sumsel I, bukan berarti harus menang sendiri. Bahkan kita harus menang di setiap dapil. Kuncinya ada, komunikasi dan silahturrahmi," ulasnya.Untuk pencalegan, Andi Asmara mengaku sudah melakukan persiapan matang dan beberapa strategi melihat peta yang ada di Sumsel. Dia mengaku semakin semangat karena mendapat support dari beberapa tokoh Sumsel.
"Mungkin inilah saatnya saya dapat berkiprah membangun Sumsel. Provinsi ini kaya dengan sumber daya yang ada di dalamnya namun belum tergarap dengan baik. Untuk itu, saya ingin Sumsel ini menjadi yang terbaik dan makmur mengandalkan sumber daya yang ada tadi. Saya ada di sini (Sumsel) ingin berjuang supaya dapat memakmurkan warga Sumsel," tegasnya.Sementara Ketua DPW Partai Perindo Sumsel, Febuar Rahman mengatakan, bila awalnya dirinya menargetkan dari bacaleg se-Sumsel perolehan suara dan kursi naik dua kali lipat di Pemilu 2024. Namun dengan kehadiran dari Ir H Andi Asmara, dirinya optimis dapat mencapai target tiga kali lipat suara dan kursi dimaksud. Terlebih semua ini, dikarenakan dukungan dan support yang diberikan ke bacaleg yang maju dari Partai Perindo.
" Hingga saat ini, tidak ada satupun di bacaleg yang kita ajukan merupakan terpidana koruptor. Tentunya hal ini juga menjadi nilai jual ke masyarakat. Tidak itu saja, jaringan yang sudah terbentuk hingga ke daerah-daerah, menjadikan bacaleg lebih mudah membangunkan komunikasi dengan masyarakat," pungkasnya. (AFI)
Kategori :