Pernah Kecebur Sungai, Harapkan Bantuan Kendaraan Dinas

Selasa 09 May 2023 - 20:26 WIB
Reporter : dedesumeks
Editor : dedesumeks

*Isa Choirudin SP, Petugas Penyuluh Pertanian di Kecamatan Lalan, Muba Bergelut di bidang pertanian memang menjadi harapan Isa Choirudin. Sejak 2020, alumni FP Universitas Muhammadiyah Palembang ini bertugas sebagai petugas PPEP di Kacamatan Lalan. Isa lahir di Lalan dan mengabdi di Lalan. ‘’Dari Lalan untuk Kemajuan Lalan.’’

-----------------------------------------------------

AKSES jalan yang kurang mendukung. Inilah yang menjadi kendala dalam melaksanakan tugas sebagai PPEP.  Isa sendiri bertugas di Desa Karang Mukti. Untuk menuju ke lokasi kerja butuh waktu 45 menit dari rumahnya.

Hanya saja, akses jalan sangat ekstrem. Tanah berlumpur. Seperti kubangan kerbau. Selain itu di musim hujan jalan tersebut licin. ‘’Jadi jika ke lokasi kerja sering terjebak di jalan berlumpur,’’ katanya.

Kalau sudah terjebak, lanjutnya, dirinya terpaksa menunggu teman atau orang yang lewat di lokasi tersebut untuk meminta bantuan. ‘’Jika ada yang lewat mungkin petani atau warga lainnya, saya langsung minta tolong, terutama untuk bantu mendorong motor keluar dari jebakan lumpur,’’ ujarnya.

Bahkan, pernah dirinya tercebur ke sungai akibat jalan yang licin. Karena di sisi kiri dan kanan jalan berupa parit tersier. Saat melintasi jalan licin tersebut, Isa hilang kendali, dia pun tercebur ke aliran parit tersier atau sungai kecil.

Untungnya ada warga yang melintas, Isa pun langsung  ditolong. Hanya saja akibat kejadian ini Isa mengalami lecet lecet. Motor tak mengalami kerusakan yang berarti, tak ikut tercebur ke sungai.  Hanya berada di bibir sungai. ‘’Tetapi meski melintasi jalan rusak tak mematahkan semangat saya untuk terus berbagi dan mendampingi petani meningkatkan hasil pertanian,’’ ujar ayah dari satu anak ini.

Karenanya Isa sangat menyambut baik dengan rencana adanya pembagian kendaraan dinas bagi para penyuluh. ‘’Lalan sangat butuh kendaraan dinas. Kondisi jalan yang rusak parah, Lalan butuh motor jenis trail,’’ ujarnya yang selama ini menggunakan motor pribadi dalam bertugas.

Selain akses jalan, tak ada kendala lain dalam menyampaikan ilmu pertanian di Lalan. Petani  selalu well come menerima ilmu pertanian yang diberikan penyuluh. Petani selalu bersemangat dan giat bercoccok tanam. ‘’Umumnya warga transmigran dari Jawa,’’ katanya.

Sebelum Isa, memang sudah ada penyuluh pertanian lainnnya. Hanya saja sekarang sudah pensiun. ‘’Tugasnya mendampingi petani saya yang melanjutkannya,’’ katanya.

Di Desa Karang Mukti memiliki luas lahan persawahan sekitar 512 hektare.  Produksinya cukup bagus, berkisar 3,7 ton per hektare.  Di sini petani ada yang melakukan panen 1 kali dalam setahun, tetapi ada juga yang 2 kali panen.

Untuk hama yang mendominasi yakni hama tikus. Pengendalian hama ini dilakukan secara alami dan juga kimia.  Yakni dengan dikasih racun dan juga melakukan gerdal yakni gerakan pengendalian bersama-sama.

Hanya saja, umumnya petani mengatasi hama dengan cara kimia. Yakni, umpan berupa jagung atau padi ditaburi racun tikus lalu dipasang di pinggir sawah. Pemasangan dilakukan sore hari dan paginya akan diperoleh tikus yang sudah mati.  (sms/)

 
Tags :
Kategori :

Terkait