PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Berawal dari masa pandemi Covid-19 yang menyebabkan banyak perubahan kehidupan masyarakat di berbagai bidang termasuk kesehatan, Pengobatan tradisional menjadi salah satu alternatif yang digunakan masyarakat untuk memutus rantai penularan serta menjaga imunitas tubuh (Kusuma, adristy ratna dkk, 2020). Dalam protokol tatalaksana covid 19 disebutkan penanganan pasien isolasi mandiri selain menggunakan obat-obatan juga di support mengunakan pengobatan herbal. Terjadi banjir informasi mengenai herbal turut mempengaruhi permintaan masyarakat akan ramuan herbal.
Hal ini secara signifikan mengakibatkan meningkatnya kebutuhan ramuan herbal tetapi tidak dimbangi dengan ketersediaanya serta informasi yang tepat tentang manfaat dan cara pengolahaan nya. Dengan kata lain, di saat pandemi Covid 19, pengobatan herbal menemukan momentumnya untuk berkembang.
Berdasarkan hal itulah, Puskesmas Lima Ilir berinisiatif membuat terobosan dengan memodifikasi konsep yang sudah ada dan memperkenalkan lebih luas lagi tentang tanaman herbal melalui literasi Inovasi TONGKAT BUMI (Tanaman Obat Peningkat Kebutuhan Tubuh dan Imunitas) yakni suatu inovasi berupa pemberdayaan masyarakat untuk digalakkan trend menanam Toga serta mengolah dan memanfaatkan Toga sebagai upaya pencegahan penyakit dan pengobatan pada diri sendiri dan keluarga dengan ketentuan yang benar.
Tujuan dibuatnya Inovasi Tongkat Bumi ini adalah Meningkatkan pengetahuan masyarakat serta memberdayakan masyarakat secara mandiri agar masyarakat dapat memanfaatkan tanaman obat secara benar sesuai dengan ilmu pengetahuan berdasarkan uji coba ilmiah. Pelaksanaan Inovasi Tongkat Bumi berupa pemberdayaan ke masyarakat yang meliputi; Dibuatnya role model tanaman-tanaman obat beserta manfaat nya di Puskesmas Lima Ilir; Membuat resep ramuan dari tanaman obat berdasarkan peraturan undang-undang yang kemudian di tuangkan dalam buku saku “Tongkat Bumi”.
BACA JUGA : Inovasi QR Code Survei Kepuasan Pelanggan
Menetapkan 1 hari membudayakan mengkonsumsi produk olahan seperti jamu, teh di puskesmas. Sebagai salah satu contoh media edukasi yang langsung dapat dinikmati hasilnya; Melakukan edukasi kemasyarakat baik di dalam Puskesmas maupun di luar gedung puskesmas seperti di Posyandu tentang tanaman obat bermanfaat dan cara pengolahan nya yang benar. Melakukan literasi inovasi melalui media seperti WA, Youtube dan Instagram. Mereplikasi kegiatan 1,2, 3, 4 dan 5 untuk dilakukan pembinaan di Pos Toga binaan puskesmas dan di masyarakat seluruhnya.
Pendekatan inovasi Tongkat Bumi ke masyarakat dilakukan melalui pengenalan produk olahan TOGA pada setiap pertemuan Puskesmas baik lintas program maupun lintas sektoral, pembagian minuman olahan TOGA setiap Giat Jumat Sehat, serta pada saat pelaksanaan posyandu lansia, balita, posbindu, Pos TOGA dan Pos UKK petugas puskesmas Lima Ilir memberikan edukasi serta cara pengolahan (resep) TOGA dalam mencegah penyakit maupun mengatasi gejala penyakit ringan. Literasi Inovasi Tongkat Bumi tidak hanya dilakukan kepada masyarakat tetapi juga ke Instansi Pendidikan dan Perkantoran di Lingkungan Kerja Puskesmas Lima Ilir.
Pelaksanaan Inovasi Tongkat bumi merupakan kolaborasi dari berbagai pihak baik secara lintas program ataupun lintas sektoral. Kepala Puskesmas Lima Ilir, dr. Irma Wijaya Kusuma, M.KM., Sp. KKLP sangat mendukung Pengembangan inovasi Tongkat Bumi.
BACA JUGA : Inovasi Kader Tresmil Puskesmas Alang-alang Lebar
Hingga saat ini sudah ada 3 Kelompok Asuhan Mandiri Toga yang merupakan miniatur taman TOGA di lingkungan masyarakat. Selain itu, Inovasi Tongkat Bumi juga sudah direplikasi oleh Kelurahan Lima Ilir dan sedang proses direplikasi oleh 3 Puskesmas lainnya yang masing-masing berada di Kabupaten Ogan Ilir, Kabupaten Muara Enim, dan Kabupaten Musi Rawas Utara.
Kebermanfaatan Inovasi Tongkat Bumi yang dirasakan masyarakat seperti masyarakat sudah banyak yang melakukan budidaya tanaman obat di perkarangan rumahnya, masyarakat sudah menggunakan buku saku inovasi Tongkat Bumi sebagai pedoman dalam mengelola resep tanaman obat untuk di konsumsi, masyarakat sudah banyak memanfaatkan tanaman obat sebagai pencegahan penyakit.
BACA JUGA : Puskesmas 1 Ulu Inovasi Juki Bising
Hal ini didukung oleh hasil survey Mawas Diri Puskesmas Lima Ilir Tahun 2023 yang menunjukkan peningkatan persentase dari tahun sebelumnya. Masyarakat yang mepunyai TOGA mengalami peningkatan 12,8% , masyarakat yang minum jamu tradisional untuk kesehatan sehari-hari meningkat 19,3%, dan masyarakat yang memanfaatkan jamu untuk menyembuhkan sakit meningkat 14,6%.
Selain meningkatkan imunitas dan kesehatan tubuh masyarakat, selain itu hasil olahan Toga juga dapat menambah nilai ekonomi apabila dapat dikembangkan ataupun dijual.Salah satu hasil olahan toga yang sudah dirasakan khasiatnya ialah Teh Daun Kelor. Selain untuk konsumsi pribadi, Teh Daun Kelor hasil olahan dari Pos Toga RT. 19 juga sudah diperjual belikan dan mempunyai banyak peminat. (Ril)
Kategori :