Ikan Lele Banyak yang Mati, Fokus Penanaman Cabai Rawit

Taufik, Petugas PPEP di Kecamatan Sungai Keruh Muba

Bergelut dibidang pertanian, sudah dilakukan Taufik, petugas PPEP Kecamatan Sungai Keruh Muba selama 17 tahun. Tetapi untuk mendampingi petani dalam program GSMP baru dilakukannya beberapa tahun lalu.

----------------------------------------------------------

PRIA kelahiran Srijaya, 20 Maret 1987 sudah lama merantau di Kecamatan Sungai Keruh Muba. Aslinya orang Rantau Bayur Banyuasin.  Sejak bekerja dan menikah, Taufik tinggal di Muba.

Sebelum bergelut sebagai penyuluh pertanian, Upik, sapaannya, bekerja di perkebunan sawit. Tapi kini dia sudah menyatu dengan petani. Mendampingi, memotivasi dan memberikan pengarahan serta solusi jika ada hambatan pada petani kini menjadi tugasnya.

Pria lulusan SPMA Sembawa Jurusan Hortikultura ini terbilang sukses mengawal ibu-ibu dalam kelompok wanita tani (KWT). Bahkan KWT Anggrek Desa Tebing Bulan Kecamatan Sungai Keruh, binaannya, mampu membagikan THR bagi anggotanya.

Ya, memang hasil tanaman dari  KWT Anggrek cukup menjanjikan. Selain bisa membagikan ke anggota KWT juga bisa dijual. Hasil jualan  masuk kas KWT.  Hasil panen KWT pun laris manis. ‘’Kita jual hasil panen kita ke warga desa dengan harga yang lebih murah, dibawah harga pasaran,’’ katanya.

Upik mengaku bersyukur dan senang jika melihat warga bisa panen dengan hasil berlimpah. Hanya saja, dalam setiap program memang ada kendalanya. ‘’Khusus untuk bantuan bibit lele di wilayan kita kurang maju,’’ katanya.

Bantuan ikan lele, drum dan pakan yang diberikan kurang berhasil. Ikan lele banyak yang mati. Hanya sebagian kecil yang berhasil. ‘’Itu pun setelah ikan lele dipindah ke kolam yang lebih besar atau kolam terpal,’’ kata ayah tiga anak ini.

Banyaknya ikan lele yang mati tersebut, lanjutnya, kemungkinan akibat pengaruh cuaca. Apalagi drum yang berisi ikan lele ini ditempatkan di ruang terbuka.  ‘’Jadi untuk persentasenya mungkin hanya 20 persen penerima bantuan ikan lele yang berhasil, sementara sisanya gagal,’’ katanya yang menyebutkan bantuan ikan lele ini diberikan pada 20 warga.

Sementara untuk warga yang ikan lelenya berhasil, lanjutnya, saat ini masih membudidayakan ikan lele. ‘’Usahanya terus berlanjut, bahkan warga tersebut sudah bisa membeli bibit ikan sendiri,’’ ujar suami dari Fathona ini.

Dikatakan, baru-baru ini ada sebagian warga yang juga mendapat bantuan ikan lele dari DPRD. Bantuan tersebut berupa 15 drum dan 10 ribu bibit ikan lele. Bantuan diserahkan pada warga Desa Tebing Bulan dan Desa Sungai Dua, Kecamatan Sungai Keruh.

Selain masalah ikan lele, lanjutnya, tak ada kendala yang berakhir.  Kondisi jalan cukup bagus.  ‘’Hanya lima menit saya sudah sampai ke lokasi kebun warga,’’ ujarnya.

Untuk lahan di Desa Tebing Bulan yang dikelola KWT Anggrek kini sedang dalam pengolahan lahan. Rencananya lahan tersebut akan ditanami cabai. Lahannya memiliki luas sekitar 40 x 50 m.  ‘’Kita fokuskan penanaman cabai rawit, karena harganya bagus dan menjanjikan,’’ katanya.  (sms)  

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan