’Pesta’ Asap dan Api Dimulai dari Ogan Ilir, Karhutla Mulai Terjadi di Pinggiran Jalan Tol Palembang-Indralaya
KARHUTLA: Karhutla mulai terjadi di Kabupaten Ogan Ilir, tepatnya lahan di Desa Muara Baru, Kecamatan Pemulutan, yang berada di pinggiran jalan tol Palembang-Indralaya, Rabu sore (30/4).- FOTO: IST-
SUMSEL, SUMATERAEKSPRES.ID - ’Event’ tahunan musim kemarau di Sumatera Selatan, kebakaran hutan dan lahan (karhutla), mulai terjadi. ’Pesta’ asap dan api, dimulai dari Kabupaten Ogan Ilir (OI). Lokasinya masih di seputar pinggiran jalan Tol Palembang-Indralaya (Palindra).
Asap terlihat membumbung tinggi di wilayah Desa Muara Baru, Kecamatan Pemulutan, Rabu sore (30/4). Karhutla ini dipicu beberapa hari terakhir cuaca cukup terik dan panas. “Kebakaran lahan terjadi sekitar pukul 15.51 WIB,” kata Kepala Pelaksana (kalaksa) BPBD Ogan Ilir, Edi Rahmat, Kamis (1/5).
Karhutla itu menghanguskan lahan seluas sekitar 0,5 hektare, dengan sumber api yang belum diketahui secara pasti. “"Untuk hari ini kami masih terus stand by, jika ada laporan karhutla. Mengingat cuaca yang mulai panas dan belum turun hujan,” sampainya.
Personel gabungan dari anggota Polri, BPBD Kabupaten OI, perwakilan pihak pengelola tol, telah bergerak cepat menuju lokasi untuk melakukan mitigasi dan pemadaman. Terdiri dari 6 personel Polsek Pemulutan, 8 personel BPBD OI, dan 1 orang dari pihak tol.
"Tipe kebakaran yang terjadi merupakan lahan semak belukar kering yang rentan memicu terbakaran lahan akibat adanya titik api," jelas Edi Rahmat.
BACA JUGA:Efisiensi Anggaran, Posko Karhutla Banyuasin Hanya Siaga Dua Bulan
BACA JUGA:Kunjungan Kerja Anggota DPRD Sumsel Soroti Pemenuhan Sarpras Karhutla
Kapolsek Pemulutan Iptu Nugrah Angga Oktari, menambahkan berkat kerjasama dan koordinasi yang baik, api berhasil dipadamkan sekitar pukul 19.26 WIB. “Karhutla ini menjadi perhatian serius, mengingat potensi kerugian yang dapat ditimbulkan jika tidak segera ditangani,” ujarnya.
Angga menyatakan pihaknya akan meningkatkan patroli rutin dan koordinasi dengan stakeholder terkait, dalam upaya pencegahan karhutla. “Mitigasi cepat adalah kunci untuk mencegah kebakaran meluas. Kami mengapresiasi respon cepat dari seluruh tim yang terlibat," ucapnya.
Masyarakat juga diimbau untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar, serta segera melaporkan kepada pihak berwajib jika melihat adanya asap atau titik api. Dengan semakin meningkatnya suhu dan risiko kebakaran, sinergi antara aparat dan masyarakat menjadi sangat penting untuk menjaga kelestarian lingkungan dan keselamatan bersama.
Terpisah, Kepala Manggala Agni Daops XVII OKI, Edi Satriawan mengatakan untuk saat ini titik hotspot belum terpantau di Kabupaten OKI. Meski dua hari terakhir cuacanya sangat terik. Pihaknya mulai melakukan patroli mandiri di beberapa titik, khususnya di wilayah gambut yang masih terendam.
"Lahan gambut ini yang harus dijaga jangan sampai kering," jelasnya. Dia menambahkan, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat masih terjadi di OKI. Sehingga hingga saat ini, masih terbilang aman dan belum ada lahan yang terbakar akibat karhutla.
BACA JUGA:OKI Masuk Peringkat Lima Pengendalian Karhutla, Januari- Oktober 139 Fire Spot
