Listrik Padam, Rumah Kayu di Babat Supat Ludes Terbakar, Ini Penyebabnya
TERBAKAR: Beginilah kondisi rumah milik Wiwin (43) yang telah rata dengan tanah akibat diamuk si jago merah pada Sabtu (9/11) malam. -Foto : yudhi/sumeks-
MUBA, SUMATERAEKSPRES.ID - Musibah kebakaran menghanguskan sebuah rumah berkonstruksi kayu di Dusun II, Desa Supat Timur, Kecamatan Babat Supat, Kabupaten Musi Banyuasin pada Sabtu (9/11) malam, sekitar pukul 18.15 WIB.
Diduga, kebakaran dipicu oleh kebocoran selang regulator gas elpiji tiga kilogram yang tersangka lilin, rumah tersebut milik warga setempat bernama Wiwin (43).
Bagaimana peristiwa kebakaran ini bisa terjadi? Dari keterangan Fitriyani (40), istri Wiwin kebakaran ini terjadi saat aliran listrik di lingkungan tempat mereka tinggal padam. Untuk pengganti alat penerangan, Wiwin lantas menghidupkan lilin di ruangan depan rumahnya.
Sementara saat itu, Fitri sedang bersiap untuk memasak makan malam buat keluarganya dan hendak mengganti tabung gas elpiji. Tapi dirinya tak menyadari jika masih ada sisa gas di dalan tabung, saat memelas tabung regulator gas yang masih tersisa langsung menyebar ke seluruh ruangan dapur bahkan hingga ke ruang depan.
BACA JUGA:Kebakaran Kandang Ayam Desa Nusa Bali OKU Timur, 9.000 Anak Ayam dan Rumah Terbakar
BACA JUGA:Rumah Panggung di 5 Ulu Terbakar saat Penghuni Rumah Pergi, Begini Penampakannya
Gas yang menyebar dengan cepat tersebut mencapai ruang depan dan langsung tersambar oleh api dari lilin yang menyala, dalam waktu sekejap api berkobar dengan cepat dan menjalar ke seluruh rumah.
Kebakaran berlangsung begitu cepat. Kurang dari 30 menit, api telah menghanguskan seluruh bangunan rumah yang terbuat dari kayu. “Kobaran api hampir menjalar ke rumah warga lainnya yang berdekatan, lalu kobaran api akhirnya berhasil dipadamkan menggunakan peralatan seadanya,” ujar Heriyanto, anggota Taruna Siaga Bencana (Tagana) BPBD Kecamatan Babat Supat.
Sementara itu usai kejadian Wiwin dan keluarganya masih tampak shock atas peristiwa tersebut dan seluruh harta benda mereka hangus tanpa tersisa. “Kami telah melaporkan kejadian ini kepada Bapak Penjabat Bupati Muba melalui Dinas Sosial, dan berharap ada bantuan bagi keluarga korban yang terdampak,” lanjut Heriyanto.
Heri (47), salah seorang anggota keluarga korban mengatakan bahwa kejadian ini begitu cepat dan tak terduga, membuat seluruh anggota keluarga hanya bisa menyelamatkan diri tanpa sempat menyelamatkan barang-barang berharga.
BACA JUGA:Rumah di Bagus Kuning Terbakar, Penyebabnya Cuma karena Hal Sepele Ini, Harusnya Jadi Pembelajaran
Kapolsek Babat Supat, Iptu Marlin SH MH, mengaku Kebakaran yang menghanguskan rumah kayu itu, menelan kerugian sekitar Rp100 juta. "Korban sangat membutuhkan bantuan dan dukungan moral dari masyarakat serta pemerintah untuk memulai hidup baru setelah kejadian ini," ucapnya.
Diketahui, rumah tersebut dihuni oleh Wiwin (43) beserta istrinya, Fitri Yani (40), dan tiga anak mereka: Viona Okteka (17) yang duduk di kelas 2 SMA, Dzakyimahib (10) siswa kelas 5 SD, serta Saniya Tahira (4).