INDRALAYA, SUMATERAEKSPRES.ID  - Pengendalian hama tikus pada lahan sawah pertanian padi dapat  dilakukan dengan cara yang lebih alami. Yakni dengan membuat rubuha (rumah burung hantu). Pembuatan rubuha ini merupakan metode yang ramah lingkungan dan efektif. 

Kelompok petani didampingi petugas Pendamping Peningkatan Ekonomi Pertanian-Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (PPEP POPT), Rizky Agandy SP, Irawan Saputra SP, Akhmad Syawaludin SP, Wiji Lestari SP dan tim bersama-sama menerapkan langsung cara ini. 

‘’Kami melakukan gerakan serentak pengendalian hama tikus di Desa Pematang Bangsal, Kecamatan Pemulutan Selatan, Ogan Ilir. Bersama kelompok tani (poktan) Serasan," jelasnya. 

Gerakan ini diikuti beberapa orang petani di lahan persawahan. "Salah satu kegiatan kami adalah membuat rumah burung hantu. Tidak hanya itu, kami juga melakukan teknik pengemposan untuk membasmi hama tikus," jelasnya. 

Rubuha memanfaatkan burung hantu, khususnya jenis Tyto alba, sebagai predator alami tikus. Rubuha ditempatkan di area yang sering dilewati tikus, seperti di sekitar sawah. Bahannya dari kayu atau bambu. Ukurannya dipastikan cukup besar untuk burung hantu bersarang.

BACA JUGA:5 Merk Racun Tikus Paling Ampuh untuk Basmi Hama di Rumah Anda, Efektif Banget Loh!

BACA JUGA:7 Cara Alami untuk Mengusir Tikus di Rumah Tanpa Racun, Dijamin Ampuh!

Rubuha dipasang pada tiang yang tinggi, sekitar 3-5 meter dari tanah, untuk melindungi dari predator lain. Ukuran ideal rubuha adalah sekitar 30x30x40 cm, dengan lubang masuk berdiameter sekitar 12-15 cm.

Secara berkala dilakukan pemeriksaan untuk memastikan tetap bersih dan aman bagi burung hantu. Dengan adanya rubuha, burung hantu akan secara alami mengurangi populasi tikus di area pertanian, membantu menjaga hasil panen tetap aman.  ‘’Sedangkan pengemposan adalah cara pengasapan dengan belerang pada lubang tempat tinggal tikus. Jadi alternatif nasmi hama tikus selain dengan rubuha.