Semangat Perjuangkan Musik Tanah Air
PALEMBANG – Kondisi seniman musik Tanah Air, termasuk di Provinsi Sumsel dianggap masih kurang baik. Untuk mengatasi persoalan itu tentu butuh langkah strategis dan konkrit bersama-sama sebagai wujud rasa empati dan peduli kepada pelaku seni musik yang ada. Jangan sampai pelaku seni musik diabaikan dan tidak dihargai.
Ketua DPD Persatuan Artis Penyanyi, Pencipta Lagu dan Pemusik (PAPPRI) Sumsel, Khoirunnisyah mengakui kalau mau jujur, kondisi yang dirasakan seniman musik Tanah Air sangat memprihatinkan dan miris. “Karya mereka kurang dihargai dan kesejahteraannya juga kurang diperhatikan. Di Sumsel kita juga bisa melihatnya langsung Yai Beck dan Sahilin. Walaupun sudah banyak menghasilkan karya dan bisa kita nikmati musiknya sampai sekarang, tapi kehidupannya masih seperti itu saja," ungkapnya di sela-sela peringatan Hari Musik Nasional Ke-10 di Stadion Gelora Sriwijaya (GSJ), Jakabaring Sport City, Kamis (9/3).
Untuk itu, keberadaan PAPPRI sebagai wadah bagi seniman di bidang seni musik agar ke depan semakin diperhatikan dan dapat hidup layak. Dirinya yakin bila dilakukan bersama dengan semua stakeholder yang ada, permasalahan kesejahteraan pelaku seni musik bisa diminimalisir. BACA JUGA : Mengonsumsi Ikan, Menurunkan Darah Tinggi
"Paling tidak kehidupan mereka lebih baik dari kondisi sekarang. Untuk mewujudkannya, semua stakeholder harus bersinergi dan menjadi bagian peningkatan kesejahteraan seniman musik seluruh Indonesia," tegasnya. Pihaknya juga akan terus memperjuangkan kesejahteraan seniman musik Tanah Air, termasuk Hari Musik Nasional supaya menjadi hari libur nasional.
“Kami juga akan mendorong seniman musik di Sumsel dapat berkancah ke tingkat nasional-internasional. Mau dihargai atau tidak, kita perjuangkan agar bisa membanggakan blantika musik," tegasnya diamini Kadisbudpar Sumsel, Aufa Syahrizal.
Gubernur Sumsel, H Herman Deru bangga dengan PAPRI yang banyak berkontribusi di bidang musik Tanah Air, termasuk Provinsi Sumsel. “Saya juga berharap ke depan makin banyak karya musik yang diciptakan memegang teguh budaya leluhur dan lokal Sumsel yang saat ini mulai tergerus zaman,” tuturnya.
Dia juga menitip pesan kepada pencipta lagu agar menciptakan musik bernuansa lokal atau Sumsel, sehingga nantinya menjadi warisan budaya untuk anak cucu. “Harapan kita musik Indonesia semakin keren dan diminati semua kalangan termasuk generasi milenial," tandas Deru. (afi/fad)