Golkar Sumsel Tunggu Instruksi Pasca Airlangga Mundur, Tak Berpengaruh pada Dukungan
Dr Hj RA Anita Noeringhati Ketua Harian DPD Partai Golkar Sumsel-foto: ist-
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Pengumuman mundurnya Airlangga Hartarto dari jabatan sebagai Ketua Umum Partai Golkar mengejutkan banyak pihak. Disikapi hati-hati para pengurus partai berlambang pohon beringin tersebut di daerah.
"Kita masih menunggu instruksi selanjutnya dari pusat seperti apa," ucap Ketua Harian DPD Partai Golkar Sumsel, Dr Hj RA Anita Noeringhati, usai hadiri pelantikan Pj Bupati OKU di Griya Agung, kemarin (11/8).
Apakah dengan mundurnya Airlangga bakal mengganggu proses pilkada terutama dukungan yang sudah diberikan? Anita menggeleng. "Kalau itu insya Allah tidak. Karena semua kebijakan bukan diputuskan oleh ketum sendiri. Namun itu diputuskan oleh tim pilkada Partai Golkar. Ada tim pilkada yang diketahui memang dipimpin oleh ketum, namun terdiri dari beberapa wakil ketua," katanya.
Soal alasan mundur Airlangga dan alasannya, Anita mengatakan pihaknya belum mendapat pemberitahuan resmi. "Apapun semua itu kan pasti ada dinamika politik dan kami dari Partai Golkar di daerah masih menunggu instruksi lanjut seperti apa," jelasnya.
Bakal calon kepala daerah yang sudah mendapatkan dukungan dari Partai Golkar, Teddy Meilwansyah juga menanggapi mundurnya Airlangga. "Terkait mundurnya Pak Airlangga Hartarto, tidak berpengaruh pada dukungan yang sudah diberikan," imbuhnya.
BACA JUGA:Pengunduran Airlangga Hartarto Tidak Berdampak pada Dukungan Golkar Sumsel
BACA JUGA:Alasan Airlangga Hartarto Mundur dari Kursi Ketum Golkar
Dalam pernyataan resminya, kemarin, Airlangga menyatakan keputusan mundur diambil untuk menjaga keutuhan dan stabilitas Partai Golkar di tengah transisi pemerintahan yang akan segera berlangsung.
“Saya, Airlangga Hartarto, setelah mempertimbangkan dengan matang dan demi menjaga integritas Partai Golkar dalam menghadapi transisi pemerintahan yang akan datang, dengan penuh kesadaran dan petunjuk Tuhan Yang Maha Esa, menyatakan mundur dari jabatan Ketua Umum DPP Golkar," ujarnya.
Pengunduran diri itu efektif terhitung Sabtu (10/8). Dengan mundurnya Airlangga, Partai Golkar akan segera memulai proses pemilihan ketua umum yang baru sesuai dengan mekanisme organisasi yang berlaku.
DPP Partai Golkar akan mempersiapkan mekanisme organisasi dengan mengikuti ketentuan AD/ART yang berlaku. Airlangga juga menekankan pentingnya menjaga demokrasi dan melanjutkan pengembangan demokrasi.
Ia mengapresiasi kontribusi Partai Golkar yang selama ini telah menjadi kekuatan terdepan dalam demokrasi Indonesia. Terlihat dari pencapaian Golkar dalam Pilpres dan Pileg 2024, Februari lalu.
BACA JUGA:Golkar-Gerindra Bersatu Dukung Teddy-Marjito di Pilkada OKU
BACA JUGA:Golkar Targetkan 60 Persen Kemenangan, Berikan Rekomendasi Kepada 11 Cakada-Cawakada di Sumsel