Nyalakan 24 Jam Listrik di Wilayah 3T Riau
CEK METERAN: Petugas mengecek meteran warga dusun usai PLN menghadirkan listrik bagi kawasan 3T di Dusun Cimpur, Dusun IV Pauh Ranap, dan Desa Pauh Ranap. -Foto : PLN FOR SUMEKS -
PEKANBARU, SUMATERAEKSPRES.ID - Sebanyak 274 kepala keluarga (KK) di Dusun Cimpur, Dusun IV Pauh Ranap dan Desa Pauh Ranap Kecamatan Peranap, Kabupaten Indragiri Hulu, Provinsi Riau kini menikmati listrik 24 jam. Hal ini setelah PT PLN (Persero) melalui Penyertaan Modal Negara (PMN) dari pemerintah sukses menghadirkan listrik di wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan dan Terluar) dalam upaya mewujudkan energi berkeadilan bagi seluruh masyarakat.
Kehadiran listrik 24 jam ini disambut suka cita oleh warga setempat. Ahwan salah satu warga Dusun Cimpur mengatakan masuknya listrik di wilayahnya menjadi berkah bagi warga yang telah lama mendambakan akses listrik.
BACA JUGA:Keturunan Balaputradewa, Kesaktian Tak Terkalahkan
BACA JUGA:Tinggal Poles Oli dan Gantung Hadiah, Buruan Daftar Panjat Pinang Kemerdekaan 79 Batang Plus
“Kami menyampaikan terima kasih kepada PLN yang telah bekerja keras melistriki daerah kami. Masuknya listrik ini membawa berkah dan harapan baru bagi kami. Sebelum PLN masuk, kami hanya menggunakan penerangan yang terbatas dan seadanya saja, namun sekarang kami sudah bisa menikmati penerangan listrik 24 jam. Sekali lagi kami mengucapkan terima kasih kepada pemerintah dan PLN yang telah menghadirkan listrik di dusun kami,” kata Ahwan.
Kebahagiaan yang sama diungkapkan Sukirno, warga Dusun IV Pauh Ranap yang sehari-hari berprofesi sebagai petani. Selain memberikan berbagai kemudahan, masuknya listrik PLN baginya juga mampu meringankan beban ekonomi warga. Sebelum hadirnya listrik PLN, dirinya menggunakan listrik genset berbahan bakar minyak dengan biaya operasional Rp1,4 juta per bulan.
“Listrik yang mengalir dari genset pun hanya menyala 6 jam perhari. Tetapi sekarang sejak menggunakan listrik PLN, biaya perbulannya hanya Rp150 ribu dan listriknya pun 24 jam. Sangat murah dan terjangkau,” kata Sukirno.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo menjelaskan sebagai BUMN yang diamanahi bidang kelistrikan, pihaknya berkomitmen mendukung pemerintah untuk meningkatkan elektrifikasi nasional. Hal ini juga selaras dengan wujud kehadiran negara dalam mengamalkan keadilan energi sejalan dengan sila kelima Pancasila.
”Ini merupakan wujud nyata negara hadir bagi saudara kita yang berada di wilayah 3T. Dengan dukungan pemerintah melalui PMN, perseroan terus mengupayakan pembangunan akses kelistrikan hingga ke ujung negeri sebagai wujud pengamalan sila kelima, Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia,” ujar Darmawan.
Darmawan berharap kehadiran akses listrik bagi warga mampu menjadi katalisator pembangunan ekonomi masyarakat di wilayah 3T khususnya di Kabupaten Indragiri Hulu. Pihaknya pun berkomitmen untuk mengeskalasi elektrifikasi nasional guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat di seluruh penjuru negeri.
“Kami berharap dengan hadirnya akses kelistrikan di wilayah 3T bisa mendukung aktivitas dan produktivitas masyarakat sehingga meningkatkan kesejahteraan di Indonesia,” lanjut Darmawan.
General Manager PLN Unit Induk Distribusi Riau & Kepulauan Riau (UIDRKR), Parulian Noviandri ikut menambahkan, guna menghadirkan akses kelistrikan di wilayah tersebut pihaknya membangun jaringan tegangan menengah sepanjang 11 kilometer sirkuit (kms), jaringan tegangan rendah 11 kms dan trafo distribusi sebanyak 2 unit dengan kapasitas masing-masing 100 kiloVolt Ampere (kVA).
Meski wilayah tersebut berlokasi cukup terpencil atau berjarak sekitar 236 Km dari Kota Pekanbaru dan 100 Km dari Kota Rengat yang merupakan Ibu Kota dari Kabupaten Indragiri hulu, tak menyulutkan semangat insan PLN guna menghadirkan akses kelistrikan bagi saudara-saudara di wilayah 3T.
“Kondisi geografis dan infrastruktur jalan yang masih sangat terbatas menyebabkan kesulitan mobilisasi material. Namun segala kesulitan tersebut tak membuat kami menyerah dan kami terus berusaha untuk melistriki semua pelosok negeri dengan sumber daya yang dimiliki agar rasio elektrifikasi bisa mencapai 100%, sehingga masyarakat di dusun-dusun terpencil dapat menikmati listrik,” tutup Parulian.