Tahanan Titipan Jaksa Ditemukan Tewas di Rutan Pakjo, Kondisi dan Reaksi Keluarga
Kembali, seorang tahanan titipan jaksa meregang nyawa saat ditahan di Rutan Klas I Pakjo. Insiden ini kian menambah deretan panjang penghuni rutan dan lapas di Sumsel yang meninggal di dalam tahanan.--
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID – Insiden tragis kembali terjadi di Rutan Klas I Pakjo, Palembang, di mana seorang tahanan titipan jaksa ditemukan tewas dalam sel. Kejadian ini menambah daftar panjang kasus kematian di dalam rutan dan lapas di Sumatera Selatan.
Tahanan yang baru-baru ini meninggal adalah Irohmin (22), yang merupakan titipan dari Kejaksaan Negeri Palembang. Kematian Irohmin menyusul tragedi serupa sebelumnya, di mana Yogi Irawan (20) meninggal dunia akibat kasus narkoba di rutan yang sama.
Pihak keluarga Irohmin merasa tidak puas dengan penjelasan resmi mengenai kematian tersebut dan memutuskan untuk melakukan visum pada jenazah korban. Irohman (25), kakak kandung Irohmin, mengungkapkan kekhawatiran mengenai kondisi jasad adiknya yang penuh dengan luka-luka.
“Kami mencurigai adanya penganiayaan. Kami menemukan banyak luka di tubuhnya, termasuk benjolan di kening, luka di belakang kepala, dan memar di pergelangan tangan kiri,” ujar Irohman saat ditemui di Rumah Sakit Bhayangkara M Hasan pada Kamis (8/8/2024) siang.
BACA JUGA:Sidang Kasus Dana Hibah KONI Sumsel, Hendri Zainuddin Dituntut 1 Tahun 6 Bulan
BACA JUGA:Gejala dan Penanganan Gigitan Serangga pada Anak
Irohman juga menjelaskan bahwa keluarga mendapatkan kabar kematian Irohmin sekitar pukul 04.00 WIB dari pihak rutan tanpa penjelasan jelas mengenai penyebabnya.
Sebelumnya, jenazah Irohmin diantar oleh tim medis RSI Siti Khodijah ke rumah kerabatnya di Jalan Perjungan, Kelurahan Alang-Alang Lebar, Kecamatan Alang-Alang Lebar.
“Saya mendapat telepon pagi tadi dari rutan yang mengabarkan kematian adik saya, namun tidak dijelaskan secara rinci penyebab kematiannya,” tambah Irohman.
Saat ini, jenazah Irohmin masih berada di Instalasi Jenazah RS Bhayangkara M Hasan, menunggu proses visum lebih lanjut untuk mengungkap penyebab kematiannya.