Misteri Kerangka di Musi Rawas Terungkap: Ternyata Korban Adalah Hermansa Bin Midun, Ini Kata Polisi!
Polres Musi Rawas berhasil mengungkap identitas kerangka yang ditemukan di Desa Durian Remuk, yaitu Hermansa Bin Midun. Foto: izul/sumateraekspres.id--
MUSI RAWAS, SUMATERAEKSPRES.ID-Identitas kerangka manusia berserakan di Desa Durian Remuk, di Kecamatan Muara Beliti, Kabupaten Mudi Rawas, akhirnya terkuak.
Kerangka manusia itu diketehaui bernama Hermansa Bin Midun, berusia 32 Tahun, kesehariannya sebagai petani, berlamat di Pal Besi, RT 07, Kelurahan Jukung, Kecamatan Lubuklinggau Selatan I, Kota Lubuklinggau.
Kapolres Mura AKBP Andi Supriadi melalui kapolsek Muara Beliti Iptu Subardi di dampingi kasi humas Polres Mura AKP Hermansyah mengkonfirmasi Jumat (12/7) sekitar pukul 08.00 WIB, jika pihaknya sudah menemukan keluarga dari jenazah tersebut.
Pihak kepolisian sudah menelusuri dan menyerahkan kerangka jenazah itu ke pihak keluarga untuk di kebumikan secara layak.
BACA JUGA:Promotor Judi Online Raup Jutaan Rupiah per Hari, Terungkap di Sidang PN Palembang, Ini Ceritanya!
BACA JUGA:Edelweis: Keindahan Langka di Pegunungan dan Perlambang Kesetiaan
"Sudah kira serahkan ke pihak keluarga, ada saudaranya yang datang dan masih mengenali ciri ciri dari pakaian yang ditemukan disekitar lokasi kejadian," katanya.
Salah satu kerabat korban yakni Candra, mengakui jika kerangka itu merupakan adiknya yang sudah menghilang sejak beberapa bulan lalu tepatnya Minggu tanggal 03 Maret 2024 sekitar pukul 09.00 WIB.
Korban saat itu minggat dari rumah, karena alasan tertentu dan tak kunjung kembali ke rumah, hingga dikabarkan adanya penemuan kerangka di Desa Durian Remuk.
Awalnya pihak keluarga mengaku sudah melakukan pencarian terhadap korban namun tak kunjung menemukan kabar.
Setelah adanya informasi pemberitaan dari beragam media, yang tersebar di Medsos.
BACA JUGA:Warisan Mbah Maridjan: Inspirasi dan Pengaruhnya pada Masyarakat Sekitar Gunung Merapi
Pihak keluarga mengenali pakaian korban seperti pakaian baju motif bergaris warna biru, abu-abu dan putih dan menggunakan celana trening warna hitam lis merah yang dikenakan korban saat terakhir kali meninggalkan rumah.