Sejarah Peci di Indonesia dan Jenis Peci yang Sering Dipakai
Peci, sebagai penutup kepala yang biasanya terbuat dari kain atau bahan lainnya. Adanya peci di Indonesia berasal dari sunan Kalijaga pada abad ke-13. --foto: dailysia--
SUMATERAEKSPRES.ID - Peci, sebagai penutup kepala yang biasanya terbuat dari kain atau bahan lainnya, telah menjadi bagian penting dalam budaya Indonesia. Konon, mula adanya peci di Indonesia berasal dari sunan Kalijaga pada abad ke-13.
Sunan Kalijaga membuat sebuah mahkota khusus untuk Sultan Fatah yang diberi nama "kuluk," yang mirip dengan kopiah namun lebih besar.
Pada masa pergerakan nasional melawan penjajahan Belanda, peci mulai menjadi simbol perlawanan dan identitas nasional. Salah satu tokoh yang mempopulerkan penggunaan peci adalah Bung Karno, proklamator kemerdekaan Indonesia.
Selain itu, peci hitam menjadi pakaian nasional Indonesia dan tidak dapat dipisahkan dari sosok Presiden Indonesia pertama, Sukarno. Ada juga peci putih yang identik dengan orang-orang yang menjalankan ibadah haji, serta peci bulat yang terbuat dari rotan.
Variasi ini mencerminkan keberagaman budaya dan tradisi di Indonesia. Tidak hanya sebagai pakaian nasional, peci juga memiliki nilai religius dalam ajaran Islam, di mana peci dipandang sebagai sunah yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW kepada umatnya.
Peci berfungsi sebagai alat bantu dalam menjalankan salat agar dahi tidak terhalang oleh rambut saat bersujud¹. Jadi, peci memiliki peranh yang sangat penting dalam sejarah dan budaya Indonesia.
BACA JUGA:Asyik Untuk Tempat Kongkow, 3 Cafe Terbaru yang Murah dan Enak di Palembang. Wajib Tahu!
BACA JUGA:Kloter 15 Tiba, Tercatat 6.699 Jemaah Haji Debarkasi Palembang Sudah Kembali Ke Tanah Air
Di Indonesia, terdapat beberapa festival dan acara yang berkaitan dengan pemakaian peci. Berikut adalah beberapa diantaranya:
1. Hari Peci Nasional
Setiap tanggal 22 Februari, Indonesia memperingati Hari Peci Nasional. Acara ini menghargai keberagaman budaya dan tradisi peci di seluruh nusantara.
2. Festival Peci
Beberapa daerah di Indonesia mengadakan festival khusus untuk mempromosikan dan memperkenalkan berbagai jenis peci. Festival ini biasanya melibatkan pameran, pertunjukan budaya, dan kompetisi desain peci.
3. Pawai Budaya
Pada acara pawai budaya, para peserta sering mengenakan pakaian tradisional lengkap dengan peci. Ini adalah momen di mana peci menjadi bagian penting dari penampilan mereka.
4. Perayaan Agama
Selama perayaan agama seperti Idul Fitri, Idul Adha, dan Maulid Nabi, banyak orang mengenakan peci sebagai bagian dari pakaian resmi. Peci juga sering dikenakan saat menghadiri acara-acara keagamaan di masjid.
5. Acara Resmi dan Upacara Negara
Peci hitam sering dikenakan oleh pejabat negara dan anggota militer selama acara resmi, seperti upacara bendera atau kunjungan kenegaraan.
BACA JUGA:Kisah Sukses Iqbal Perdana, Pemuda 21 Tahun Mengembangkan Bisnis Jahe Merah di Sumatera
BACA JUGA:ASN Diperbolehkan Hadiri Kampanye Pilkada 2024, Kebijakan Mendagri dan Implikasinya di Muratara
Jenis Peci Pria yang Wajib Diketahui
Berdasarkan bentuk dan desainnya, ada beberapa jenis peci yang sering digunakan. Berikut adalah sepuluh jenis peci yang wajib pria ketahui:
1. Peci Hitam Polos
Jenis peci ini paling umum dipakai oleh pria. Desainnya polos sehingga cocok dipadukan dengan berbagai pakaian muslim.
2. Peci Motif Bordir
Peci ini memiliki berbagai hiasan yang terbuat dari benang bordir, sehingga terlihat menarik saat dipakai.
3. Pakol atau Peci Taliban
Khas Asia Selatan, peci ini memiliki bentuk khas dan sering digunakan pada acara keagamaan.
4. Peci Rajut
Praktis dan minimalis, cocok untuk gaya sehari-hari.
5. Peci Turki
Digunakan untuk tampilan yang lebih formal.
6. Peci Pakistan
Cocok untuk gaya Ramadan yang penuh warna.
7. Peci Putih
Simpel dan elegan, sering digunakan pada acara-acara resmi.
8. Peci Songkok Khas Melayu, Memiliki bentuk bulat dan sering digunakan dalam tradisi keagamaan.
9. Peci Sarung
Terbuat dari kain sarung, biasanya digunakan pada acara-acara adat.
10. Peci Kopiah
Bentuknya mirip topi, sering dikenakan saat shalat.