Sebabkan Kematian pada Serangan Tanaman Muda
DITEMUKAN: M Yunus Apriansyah SP, petugas PPEP POTP menemukan hama ulat grayak frugiperda pada tanaman jagung di Kelurahan Lubuk Kemang. FOTO: PENYULUH FOR SUMEKS--
MUSIRAWAS, SUMATERAEKSPRES.ID – Hama ulat grayak frugiperda (UGF) ditemukan pada hamparan tanaman jagung yang ditanam petani di Kelurahan Lubuk Kemang Kecamatan Rawas Ulu, Musi Rawas. Hama ini menyerang dengan luas serangan 0.1 hektare dengan intensitas serangan 6.2 persen.
Temuan hama ini hasil monitoring yang diakukan M Yunus Apriansyah SP, petugas petugas PPEP POPT terhadap Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) pada pertanaman jagung.
BACA JUGA:Lakukan Gerdal , Kendalikan Ulat Grayak
BACA JUGA:Ini Dia Solusi Ampuh Pertolongan Pertama Redakan Gatal Akibat Ulat Bulu, Boleh Dicoba Nih Lur!
‘’Secara keseluruhan luas lahan jagung yang kita lakukan sekitar 1 hekatare dengan umur tanaman 37 hari setelah tanam. Varietas yang ditanam adalah varietas bisi,’’ ujar Yunus.
Dikatakan, ulat grayak frugiperda (UGF) merupakan hama utama yang menyerang tanaman jagung. Ulat satu ini menyerang tanaman pada malam hari, sedangkan pada siang hari bersembunyi di bawah mulsa atau di bawah tanah.
Dalam waktu cepat UGF dapat merusak tanaman jagung. ‘’Ulat ini memakan daun muda atau pucuk tanaman dan hanya menyisakan tulang daunnya saja.
Hal ini menyebabkan tanaman gagal untuk tumbuh dan berkembang, tidak menutup kemungkinan serangan pada tanaman muda akan menyebabkan tanaman mati,’’ jelasnya.
Saat melakukan monitoring, lanjutnya, pihaknya menemukan sejumlah musuh alami yakni capung dan sycanus. Terhadap serangan hama ini, pihaknya merekomendasikan untuk melakukan pengendalian dengan menggunakan pestisida nabati ekstrak daun serai, tembakau dan daun sirsak.
BACA JUGA:Tumpas Ulat Penggulung Daun
BACA JUGA:Cegah Penyakit Bulai dan Ulat Tanah, Gunakan Insektisida dan Fungisida pada Benih
Selain itu, lanjutnya, bisa juga menggunakan aplikasi APH Beauveria bassiana. ‘’Jika intensitas serangan meningkat lakukan pengendalian dengan menggunakan pestisida berbahan aktif Emamektin benzoate,’’ katanya.
Petani juga diminta untuk terus melakukan sanitasi lahan dan pemupukan berimbang. ‘’Pengamatan intensif harus terus dilakukan dengan memantau perkembangan OPT,’’ katanya. (sms/)