Transformasi Efisiensi Operasional Pelabuhan
--
SUMATERAEKSPRES.ID- Supervior Operasi PTP Cabang Palembang, Prasetya Hardjuna mengatakan transformasi Pelindo mengefisiensi seluruh kegiatan di pelabuhan nonpetikemas.
“Ada beberapa perubahan yang kita (Pelindo) lakukan, yakni penerapan PTOS-M di Terminal Multipurpose Boom Baru per 1 Januari 2024 dan STID bagi sopir truk yang berkegiatan per 1 April 2024,” ungkapnya. Ditenggat 30 Juni 2024 semua sopir menggunakan STID, jika belum mereka dilarang masuk.
Dengan digitalisasi ini, kegiatan pelabuhan nonpetikemas berjalan lebih rapi, smooth, cepat, dan lancar. “Tidak seperti sebelumnya, kadang tak termonitor. Ini kapal mau sandar maupun truk bongkar muat harus sesuai pengajuan. Jadi sudah ketahuan pas tapping STID, tujuan truk ke kapal mana, bawa barang apa,” tegasnya.
BACA JUGA:Pelindo Pastikan Layanan Pelabuhan Selama Periode Nataru
BACA JUGA:Bulog Gandeng Pelindo Tingkatkan Pelayanan Bongkar Muat Komoditas Pangan
Sebagai contoh, ada 2 kapal pelayaran mengangkut beras, namun bongkar muat setiap truk harus pada kapal sesuai pengajuan. “Kalau kapal A ya harus ke kapal A, tidak boleh truk mengangkut beras dari kapal B,” sebutnya. Dengan begitu, sopir tidak bingung lagi mencari-cari kapal dan pengangkutan menjadi teratur.
Diakuinya, pada sistem PTOS-M juga tergambar jelas target operasi pelayaran kapal dan pemosisian barang. “Misal kapal bongkar muat sembako dalam waktu 1x24 jam. Itu harus tuntas. Customer dapat mengatur sendiri lama operasinya dan pengajuan tak perlu ke pelabuhan. Langsung via online seperti kapal di Phinnisi,” jelas Prasetya.
Diketahui Phinnisi merupakan platform sistem operasi layanan kapal by Pelindo. Sama seperti PTOS-M, peluncuran Phinnisi juga wujud transformasi pasca merger 4 BUMN layanan jasa pelabuhan, PT Pelindo I, III, dan IV melebur ke PT Pelindo II (Persero) sebagai surviving entity. Di hari yang sama Pelindo membentuk 4 subholding, salah satunya SPMT yang fokus pengelolaan terminal nonpetikemas.
BACA JUGA:Pelindo Renovasi Total Pelabuhan Boom Baru, Pelayanan Kapal Harus Terbaik
BACA JUGA:Terminal Penumpang Pelindo Siap Layani Arus Mudik Nataru
Inovasi yang ada mendukung konektivitas lintas pelabuhan dan sinergi antar entitas dalam ekosistem logistik. “Pada akhirnya mempercepat dan meningkatkan efisiensi arus barang, serta menghindari pungli karena customer tak perlu lagi bersentuhan dengan petugas setiap pengajuan atau transaksi,” tandasnya.
Direktur Operasi SPMT, Arif Rusman Yulianto mengatakan SPMT melakukan transformasi ke seluruh pelabuhan dimulai dari tahap standarisasi, diikuti sistemisasi, dan dilanjutkan dengan integrasi. “Ini komitmen kita menghadirkan layanan operasional dan komersial yang unggul,” ujar Arif dalam keterangannya.
Menurutnya, proses transformasi mengacu 6 pilar yaitu Proses, SDM, Teknologi, Peralatan, Infrastruktur, dan HSSE. Hingga saat ini transformasi terminal telah mencapai maturity level 3. “Sepanjang 2023, kami telah melakukan transformasi di 24 cabang pelabuhan berupa standarisasi dan digitalisasi,” jelasnya.
Dikatakan, SPMT mengimplementasikan PTOS-M yang merupakan inisiatif strategis Pelindo Group.