Tren Inflasi Sumsel Melandai, Ekspor Bulanan Tembus US$503,09 Juta

--

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) mencatat nilai ekspor Sumsel bulan Maret 2024 lalu mencapai US$503,09 juta atau naik 12,94 persen dibanding ekspor Februari 2024. Kepala BPS Sumsel, Moh Wahyu Yulianto menerangkan neraca perdagangan Sumsel pada Maret surplus US$308,87 juta, berasal dari sektor nonmigas US$269,30 juta dan sektor migas sebesar US$39,57 juta. 

Selain itu, BPS Sumsel juga mencatat Nilai Tukar Petani (NTP) Sumsel pada bulan April 2024 naik 0,94 persen dibandingkan NTP bulan lalu dari 115,20 menjadi 116,28. “Kenaikan NTP April 2024 dipengaruhi kenaikan NTP yang cukup tinggi pada subsektor perkebunan yaitu sebesar 3,15 persen,” ungkap Moh Wahyu.  

Sedangkan NTP yang mengalami penurunan pada subsektor tanaman pangan sebesar 6,35 persen, hortikultura 5,60 persen, peternakan 0,35 persen, perikanan 0,66 persen, perikanan tangkap 0,53 persen dan perikanan budidaya 0,85 persen. “Sementara untuk Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) Provinsi Sumsel April 2024 mengalami kenaikan sebesar 0,64 persen yaitu dari 124,06 menjadi 124,86,” sebutnya.

Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Provinsi Sumsel sebesar 119,82 atau naik 1,50 persen dibanding NTUP bulan Maret. Di sektor transportasi, jumlah kedatangan penumpang adalah sebanyak 108.485 orang atau naik 0,96 persen. Kemudian aktivitas bongkar muat barang angkutan laut di bulan Maret 2024 naik 10,28 persen menjadi 292.823 ton. 

BACA JUGA:Kendalikan Inflasi Daerah, Pemda Muba-Prabumulih-OKU Timur Gelar OPM

BACA JUGA:Terus Gelar Pangan Murah, Kendalikan Inflasi

“Selama periode Januari- Maret 2024 jumlah penumpang naik sebesar 15,40 persen dibanding periode sama tahun 2023,” paparnya.Pada sektor TPK hotel non bintang untuk bulan Maret 2024 tercatat sebesar 17,80 persen. TPK hotel bintang bulan Maret 2024 tertinggi terjadi pada hotel bintang 4 sebesar 49,78 persen dan terendah hotel bintang 1 sebesar 31,26 persen. 

Rata-rata lama menginap tamu di hotel bintang pada bulan Maret 2024 mencapai angka 1,38 hari, mengalami peningkatan 0,10 poin dibanding bulan sebelumnya yang tercatat 1,28 hari. "Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel bintang bulan Maret 2024 sebesar 44,15 persen, mengalami peningkatan sebesar 7,46 poin dibandingkan TPK bulan sebelumnya yang tercatat 51,61 persen,” tegasnya.

Terakhir, pihaknya mencatat inflasi April tahun 2024 secara year on year (yoy) Provinsi Sumsel sebesar 3,12 persen. "Tingkat inflasi month to month (m-to-m) 0,43 persen dan inflasi year to date (y-to-d) 0,61 persen,” tandasnya. Sebelumnya di bulan Maret 2024, Kepala BPS Sumsel mengungkapkan laju inflasi year-on-year Sumsel melandai dari 3,35 persen menjadi 3,15 persen. Diketahui tingkat inflasi month-to-month (MtoM) Provinsi Sumsel hanya 0,01 persen dan tingkat deflasi year to date (YtoD) sebesar 0,07 persen. 

Lebih lanjut dirinya juga menegaskan ada 4 wilayah di Sumatera Selatan yang dipantau IHK-nya. Beberapa wilayah tersebut di antaranya Muara Enim dan OKI mengalami deflasi, masing-masing sebesar -0,93 persen dan -0,13 persen, sementara Palembang dan Lubuklinggau inflasi sebesar 0,21 persen dan 0,20 persen. “Terjaganya inflasi Sumsel tidak terlepas dari berbagai upaya yang dilakukan Pemda melalui Gerakan Pengendalian Inflasi di tingkat provinsi hingga kabupaten/kota,” pungkasnya. (tin/fad)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan