Agar Hasil Panen Banyak, Ini Langkah yang Dilakukan Dalam Menanam Melon

BUAH MELON: Jika menanam melon dengan tepat maka hasil yang akan diperoleh berlimpah--

SUMATERAEKSPRES.ID - Ternyata tak sulit menanam melon. Buah bercita rasa manis dan menyegarkan ini telah banyak ditanam di Indonesia. Prospek budidaya melon sangat menggiurkan karena banyak peminat dan harga jual tinggi baik untuk pasar domestik maupun ekspor.

Siklus produksi melon yang sangat pendek yakni sekitar 70 hari dapat mendatangkan laba yang menjanjikan. Semua orang bisa menanam melon asalkan telaten dan tahu cara menanam melon yang tepat. Ikuti langkah cara menanam melon yang dijamin cepat panen berikut ini.

Dilansir dari taniuntung, syarat tumbuh tanaman melon :
* pH ideal berkisar 5,8-7,2. Jika tanah terlalu asam dapat dilakukan pengapuran.

BACA JUGA:Ini Dia Melon Yubari King yang Dikenal Unik dan Istimewa

BACA JUGA:Kelebihan Air, Panen Melon Menurun

* Ketinggian tempat 300-900 m dpl.
* Jenis tanah yang baik yaitu tanah lempung berpasir, tanah latosol, andosol, dan aluvial.

Secara umum, ada dua jenis melon yang populer di Indonesia yakni varietas bersari bebas dan hibrida. Varietas hibrida punya kelebihan antara lain lebih adaptif terhadap kondisi lingkungan, tahan hama penyakit, dan kualitas lebih baik.

Kelompok melon ada yang berjala dan berkulit mulus tanpa motif. Pemilihan varietas yang akan ditanam bisa disesuaikan dengan target pasar dan kesukaan. Contoh varietas melon yang bisa Anda pilih, antara lain; Sky Rocket, Honey dew, dan Sunrise meta.

BACA JUGA:Mau Tahu 10 Jenis Melon Populer, Cek Disini Jawabannya

BACA JUGA:Ini 5 cara yang Bisa Dilakukan Agar Melon Rasanya Manis

Lahan untuk menanam melon harus memenuhi syarat tumbuh tanaman melon. Hindari memakai lahan yang berdekatan dengan lahan penanaman yang terserang OPT. Pertama, lakukan pengolahan tanah dengan pencangkulan atau pembajakan dan biarkan 4-5 hari.

Tambahkan pupuk kandang 15-20 ton/ha. Buat bedengan lalu pasangi mulsa selebar 120 cm. Lubangi dan beri jarak antarbaris 60 cm dan dalam baris 60 cm.
Kebutuhan benih per hektar sekitar 500-600 gr dapat menghasilkan 20.000 tanaman (tergantung varietas).

Lakukan seleksi benih dengan merendamnya dalam air hangat yang dicampur fungisida selama 4-6 jam. Kemudian tiriskan dan letakkan di atas tissue atau kertas lembap selama 36 jam. Pilih benih yang berkecambah untuk selanjutnya disemai.

Siapkan polybag ukuran 5 x 10 cm berisi media tanam tanah : pupuk kandang : sekam bakar (1:1:1). Pindahkan benih siap semai ke polybag secara hati-hati. Bibit melon yang siap tanam ialah yang berumur 10-14 hari setelah semai. Cirinya sudah berdaun 2-3 pasang dan berwarna hijau segar.

BACA JUGA:Bakal Panen Jelang Lebaran, Tanaman Melon Terserang Hama

BACA JUGA:Pancing Petani Menanam Melon

Cara menanam melon yaitu dengan membuat lubang tanam menggunakan tugal pada lubang mulsa sedalam 5 cm dan basahi dengan air. Tanam bibit melon dalam kondisi tegak dan berada di tengah, siram dengan air. Waktu ideal untuk menanam melon adalah pada pagi atau sore hari.

Lakukan penggantian tanaman yang mati palling lambat 3 hari pasca penanaman. Selain itu, perlu pemasangan ajir di setiap lubang tanam kira-kira sepanjang 1,5 m.
Ajir berfungsi menopang tanaman agar tumbuh ke atas dan sebagai media merambat.

Rajinlah memangkas cabang-cabang tersier dan tunas untuk mempercepat pembentukan buah. Pangkas juga tajuknya untuk mengurangi serangan HPT dan perbaikan sirkulasi udara.

Penyediaan air sangat penting untuk diperhatikan. Penyiraman tanaman melon pada musim kering di setiap sore hingga berumur satu minggu pasca tanam. Berikutnya, interval penyiraman setiap 2 hari sekali.

Lakukan pemupukan setelah melon mulai ditanam sampai menjelang panen (diulang 2 kali setiap minggu). Gunakan jenis pupuk KNO3 konsentrasi 2g/l dan pupuk Ca (2 gr/l). Cara pemupukan dengan menaburkan langsung atau dilarutkan dengan air terlebih dahulu lalu disiramkan.

Hama yang sering menyerang tanaman melon ialah serangga, ulat, tikus, dan siput. Penyakit tanaman melon antara lain layu verticillium, layu fusarium, dan kekurangan unsur hara. Ada 3 cara pengendalian hama dan penyakit tanaman (HPT) yaitu cara mekanis, kultur teknis, dan kimiawi.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan