https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Jaga Populasi Burung Hantu, Kendalikan Hama Tikus, Pembuatan Rubuha

RAMAH LINGKUNGAN: Penyuluh pertanian memberikan pendampingan kelompok Tani Mekar di Desa Ketapang II, Kecamatan Rantau Panjang, Ogan Ilir tentang cara Penerapan Pengendalian Hama Terpadu (PPHT). Kegiatan ini salah satu metode teknologi pengendalian OPT -andika-

INDRALAYA, SUMATERAEKSPRES.ID - Peningkatan dan pengamanan produksi tanaman pangan dari gangguan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT), salah satunya dengan cara Penerapan Pengendalian Hama Terpadu (PPHT).

Untuk itulah, Koordinator POPT Ogan Ilir, Emi Noviyanti, SP didampingi Petugas POPT Desi Dwi Juliana, SP, PPEP POPT Fadli, SP, Irawan S SP, Wiji Lestari, SP, Rizki Agandi SP, dan Nadiah SP memberikan pendampingan terkait PPHT kepada 15 anggota Kelompok Tani Mekar.

Emi menjelaskan, kegiatan tersebut berpusat di Desa Ketapang II, Kecamatan Rantau Panjang, Kabupaten Ogan Ilir.

BACA JUGA:Prospek Kerja Bagi Kamu Lulusan Teknologi Pangan, Simak Yuk!

BACA JUGA:Sudah Jadi Tren Tiap Lebaran Harga Pangan Naik, Pemerintah harus Turun Tangan 

‘’Kegiatan PPHT merupakan salah satu metode penyebar luasan teknologi pengendalian OPT yang bersifat lokal dan ramah lingkungan, seperti kegiatan di Kelompok Tani Mekar,” jelasnya.

Kegiatan PPHT yang dilakukan dengan perbanyakan MOL dan APH Beauveria bassiana dan Paenibacillus polymyxa.

“Agens Pengendali Hayati (APH) bisa juga kita terapkan dengan pemeliharaan musuh alami seperti burung hantu yang dapat mengurangi populasi dari hama tikus dengan cara pembuatan Rumah Burung Hantu (RUBUHA) di tengah hamparan sawah,” ungkapnya.

Penanggungjawab LPHP Sukarame, Imam Muhayani SP MSi, mengatakan, lokasi rumah burung hantu harus terdapat populasi alamiah dari burung hantu tersebut.

BACA JUGA:Bulog Jamin Stok Harga Pangan Aman, hingga Hari Raya Idul Fitri

BACA JUGA:Koordinasi Korlantas, Kawal Truk Pangan, Stok Cukup, Distribusi Rawan Tersendat

Serta tiang rubuha yang tinggi di tengah sawah dan jauh dari jalan lalu lintas ataupun perkampungan yang ramai penduduk.

Tikus menjadi salah satu musuh petani yang sangat merugikan, dapat mengurangi hasil produksi tanaman pangan terutama tanaman padi hingga mencapai 70%. Dalam pengendalian tikus seringkali menggunakan produk yang tidak ramah terhadap lingkungan (Pestisida Kimia sintetis).

‘’Pembuatan Rubuha sebagai upaya Pengendalian hama tikus dengan bantuan burung hantu (Tyto Alba),’’ ujarnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan