Kapolda Sumsel Beri Pesan Khusus Demi Kelancaran Arus Mudik, Simak Selengkapnya
Irjen Pol A Rachmad Wibowo,SIK, Kapolda Sumsel, menyoroti beberapa isu utama yang perlu ditangani, termasuk kemacetan di perlintasan Kereta Api (KA) dan gangguan lain seperti banjir dan tanah longsor.-Foto: Humas Polda Sumsel-
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Kapolda Sumsel telah mengambil langkah-langkah serius untuk mengatasi masalah kemacetan yang kerap terjadi saat musim mudik lebaran.
Irjen Pol A Rachmad Wibowo,SIK, Kapolda Sumsel, menyoroti beberapa isu utama yang perlu ditangani, termasuk kemacetan di perlintasan Kereta Api (KA) dan gangguan lain seperti banjir dan tanah longsor.
Menurut Kapolda, titik kemacetan terjadi terutama di perlintasan KA karena aktivitas perjalanan KA di Sumsel yang cukup tinggi, mencapai sekitar 18 kali setiap harinya.
Hal ini disebabkan oleh pengangkutan batubara yang digunakan sebagai bahan bakar pembangkit listrik tenaga uap.
BACA JUGA:Pimpin Rakor Linsek Jelang Operasi Ketupat Musi 2024, Kapolda Sumsel Beri Penegasan Begini!
Kapolda Sumsel meminta kerjasama dari seluruh stakeholder untuk menggelar operasi ketupat guna memberikan keamanan dan pelayanan yang baik kepada masyarakat.
Upaya ini bertujuan untuk menciptakan rasa aman, nyaman, tertib, dan lancar dalam berlalu lintas selama musim mudik, terutama dalam pelaksanaan ibadah perayaan Idul Fitri.
"Polri tidak dapat melaksanakan tugas ini secara maksimal tanpa dukungan dan kerjasama yang baik dari semua pihak terkait," ujar Kapolda.
Dalam upaya mengatasi kemacetan, Polda Sumsel telah menetapkan beberapa titik fokus di berbagai daerah, termasuk Muratara, Musirawas, Lubuk Linggau, Empat Lawang, Lahat, Pagaralam, Pali, OKI, OKUS, OKUT, Prabumulih, Ogan Ilir, dan Palembang.
BACA JUGA:Jadi Perhatian Kapolda, Propam Buru Oknum Polisi 'Koboi' yang Tembak dan Tusuk Debt Collector!
Adapun 40 lokasi rawan macet yang telah diidentifikasi meliputi Musibanyuasin, Muaraenim, Muratara, Musirawas, Empat Lawang, OKUS, Ogan Ilir, Lubuk Linggau, OKUT, Prabumulih, Lahat, OKU, Pagar Alam, Banyuasin, dan Palembang.
Data menunjukkan bahwa terdapat 64 titik perlintasan KA, di mana 35 di antaranya dilengkapi dengan palang pintu.