Gaji Februari-Rapel Kenaikan Belum Dibayar, Keluhan Pegawai Honorer & PNS Guru SD
APEL : Para PNS saat mengikuti apel pagi. Di bulan Maret ini, pegawai honorer mengeluhkan gaji Februari yang belum dibayar, sementara PNSD Guru SD mengeluhkan rapel kenaikan 3 bulan belum dibayar. -Foto : ALFERY/SUMEKS -
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Pegawai honorer di lingkungan Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Palembang menanti pembayaran gaji Februari yang biasanya masuk setiap awal bulan. Tapi hingga memasuki minggu ketiga Maret, gaji yang diharapkan itu tak kunjung dibayarkan. Padahal di tengah bulan Ramadan ini, kebutuhan rumah tangga honorer pun meningkat.
"Yang belum ini gaji Februari, seharusnya sudah dibayar awal bulan berikutnya (Maret, red) tetapi hingga sekarang belum masuk," ungkap seorang honorer di lingkungan Disdik Kota Palembang berinisial NM. Dikatakan, meski ada keterlambatan harusnya jangan sampai sudah puasa belum juga dibayarkan.
"Namanya gaji ya untuk kebutuhan rumah, ini sangat kita perlukan. Apalagi pada bulan puasa banyak kebutuhan ditambah barang serba mahal. Semua orang pasti berharap dari gaji ini dapat memenuhi kebutuhan hidup keluarganya," lanjutnya. Dengan kondisi yang ada, katanya, ia pun terpaksa gali lubang tutup lubang.
"Seperti sudah menjadi tradisi, gaji setiap bulan puasa selalu tersendat-sendat. Akibatnya banyak honorer mengalami kesulitan keuangan, sehingga harus pinjam atau utang sana-sini," ungkapnya. Jika pegawai honorer di lingkungan Disdik Kota Palembang mengeluhkan gaji yang belum dibayar, guru sekolah dasar (SD) di wilayah Kecamatan Alang-Alang Lebar, Wulan mempertanyakan soal rapel kenaikan gaji sebesar 8 persen yang juga belum dibayar hingga saat ini.
BACA JUGA:Perangkat Desa Belum Gajian Lima Bulan, PMD OKI Klaim Dana Sudah Masuk Rekening Desa
"Kalau terhitung gaji naik sejak Januari, sekarang sudah Maret artinya sudah 3 bulan rapel kenaikan gaji belum juga dibayarkan oleh Pemkot Palembang," sesalnya. Mewakili teman-teman sesama guru yang juga menunggu rapel gaji masuk, dirinya mempertanyakan ini dan masih terus mencari informasi.
"Tolong tanyakan ke pihak Pemkot Palembang mungkin ada informasi kenapa rapel itu belum masuk-masuk ke rekening kami," pintanya kepada koran ini. Dihubungi terpisah, Kepala Badan Keuangan Daerah (BPKAD) Kota Palembang, M Nasir mengakui terkait hal ini dirinya akan melakukan kroscek terlebih dahulu. "Saya cek dulu ya ke SKPD dan bidang teknisnya," tukasnya. (tin/fad/)