https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Penyakit DBD Meningkat, Dampak Curah Hujan Tinggi

JENTIK NYAMUK: Dinkes Banyuasin memeriksa tedmon penampungan air yang biasanya dijadikan tempat berkembangnya nyamuk Aedes Aedes Aegypti Demam Berdarah (DBD).-foto : akda/sumeks-

BANYUASIN, SUMATERAEKSPRES.ID - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Banyuasin menghimbau kepada masyarakat untuk waspada terhadap penyakit demam berdarah denque. 

"Karena dengan tingginya curah hujan saat ini, mengakibatkan kasus DBD di Banyuasin," kata Dr dr Rini Pratiwi Mkes, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuasin. 

Dengan meningkatnya angka penyakit DBD di Banyuasin, Dinkes Banyuasin telah melakukan antisipasi pencegahan melalui gerakan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) yaitu menguras, menutup dan mendaur ulang tempat penampungan air, menaburkan larvasida, pemeriksaan jentik berkala serta menggalakkan gerakan 1 rumah 1 jumantik.

"Diharapkan dengan hal hal tersebut, dapat mencegah penyebaran penyakit DBD di Banyuasin, " terangnya.  Selanjutnya pelaksanaan fogging/pengasapan, kemudian Rumah Sakit memiliki ruangan tempat tidur untuk antisipasi peningkatan kasus DBD.

BACA JUGA:Dinkes PALI Sebar Bubuk Abate ke Warga agar Cegah DBD

BACA JUGA:DBD Meningkat, Satu Meninggal

Melakukan penyuluhan, dan menyebarluaskan informasi dan edukasi tentang pencegahan dan pengendalian DBD baik secara langsung atau tidak langsung melalui media promosi seperti leaflet, brosur, spanduk, dan sosial media.

Kemudian ia juga menyampaikan kepada masyarakat, jika sampai menemukan atau mendapatkan warga dengan keluhan demam disertai tanda-tanda perdarahan agar segera mendatangi fasilitas pelayanan kesehatan terdekat."Itu gejala penyakit DBD, " ungkapnya. 

Diketahui, Data hingga bulan Januari, dengan empat orang meninggal dunia dari 74 kasus DBD.  Dari 74 kasus itu terbanyak di Kecamatan Talang Kelapa yaitu 59 kasus dengan satu orang meninggal dunia. 

Sedangkan pada Tahun 2022 lalu berdasarkan data dinas kesehatan Banyuasin ada 220 kasus dengan dua orang meninggal dunia, Tahun 2023 lalu sebanyak 154 kasus dengan satu orang meninggal dunia.(qda)

 

Tag
Share