MURATARA, SUMATERAEKSPRES.ID - Program bantuan Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP) memang sangat menyentuh langsung kemandirian masyarakat di tingkat bawah. Banyak yang berharap program ini lebih ditingkatkan lagi sehingga bisa mengangkat potensi maupun sumber penghasilan warga.

        Program itu merupakan gerakan positif yang terkoneksi secara langsung ke masyarakat Sumsel khususnya di wilayah Muratara. ‘’Program GSMP harus lebih ditingkatkan,"  ujar Taufik, tokoh pemuda Muratara. 

BACA JUGA:GSMP Go to School, Pj Bupati Empat Lawang Bagikan Bibit Cabe ke Siswa SD dan SMP

BACA JUGA:Perluas Program Pemprov ke Sekolah-Perkantoran, Pj Gubernur Launching GSMP Goes to School dan Goes to Office

        Beragam produk bantuan GSMP yang disalurkan cukup banyak dan beragam. ‘’Bagusnya produk bantuan yang disalurkan tidak dilakukan secara acak atau heterogen. Namun menerapkan program unggulan sesuai dengan kriteria dan karakter daerah masing-masing,’’ ujarnya.

Diakuinya,  suatu  wilayah itu berbeda dengan wilayah lainnya. ‘’Jika wilayahnya cocok ditanam cabai, ya bantuannya bibit cabai saja semua. Mungkin di daerah lain bisa bibit ikan atau lainnya," tegasnya.

         Menurutnya, dengan penerapan satu produk unggulan, nilai input dan outputnya bisa lebih diperjelas. ‘’Selain itu benar-benar mampu mengangkat potensi masyarakat di daerah sendiri,’’ katanya. 

Zainal, warga Muratara mengaku sangat senang dengan adanya bantuan bibit tanaman dan juga media tanam.

‘’Dari program ini saya bisa belajar membudidayakan tanaman, sebelumnya saya sama sekali tak mengetahui cara menanam tanaman apa itu cabai ataupun sayur mayur,’’ katanya.

Tetapi dengan adanya bantuan ini, Zainal mengaku terdorong untuk belajar membudidayakan tanaman. ‘’Alhamdulillah sekarang kita bisa mengerti soal budidaya tanaman,’’ ujarnya.

BACA JUGA:Tanam di Kebun, Miliki Banyak Manfaat, Ini yang Dilakukan Dinas Pertanian OKU dalam Mendukung GSMP

BACA JUGA:Berhasil Tekan Inflasi, Masifkan Program GSMP

Dalam program GSMP ini, lanjutnya, saat mendapat bantuan mereka tak sendiri. ‘’Saat menanam kami didampingi para penyuluh.

Jika ada masalah dengan tanaman kita bisa langsung meminta solusi dari para penyuluh. Jadi kita dibina dan mendapat ilmu baru,’’ katanya.  (zul/)