Sosok Manager SPBU yang Tewas Terpanggang, Hobi Traktir Makan Bebek Panggang
BERDOA: Pihak keluarga dan rekan kerja almarhum Erlo, berdoa usai pemakaman di TPU Jayaloka, Musi Rawas, Rabu pagi (28/2). FOTO: SISWANTO FOR SUMEKS--
SUMATERAEKSPRES.ID - Dikenal Jujur, Sering Traktir Makan, Hobinya Bebek Panggang
Musibah kebakaran yang terjadi di Kota Lubuklinggau, merenggut nyawa Erlo (32). Manager SPBU Lubuk Tanjung itu terjebak dalam kamar saat mess pegawai di belakang SPBU itu terbakar, Selasa, 27 Februari 2024, sekitar pukul 20.30 WIB.
ZULQARNAIN - Lubuklinggau
JENAZAH almarhum Erlo, sudah dimakamkan di TPU daerah Kecamatan Jayaloka, Kabupaten Musi Rawas (Mura), Rabu, 28 Februari 2024, sekitar pukul 09.00 WIB.
BACA JUGA:Tragis, Detik-Detik Manager SPBU Lubuk Tanjung Terjebak Kobaran Api, Begini Nasibnya!
BACA JUGA:Sudah Diintai Polisi, 2 Pria Kepergok Transaksi Sabu depan Toilet SPBU
Rekan-rekan kerjanya, masih tidak menyangka korban pergi secepat ini. Salah satunya Siswanto, yang cukup akrab dengan almarhum. “Almarhum orangnya supel, tidak banyak bicara, sangat jujur,” ucap rekan kerja almarhum, Siswanto, kemarin.
Menurutnya, korban baru satu tahun menjabat sebagai Manager SPBU Lubuk Tanjung. Almarhum memang masih lajang. “Adiknya dua, perempuan. Satu sudah menikah, satu masih kuliah di Bandarlampung,” tambah Siswanto.
Lanjut Siswanto, sebelum kejadian malam itu, siangnya mereka masih sempat makan bersama. “Dia sering traktir makan kawan-kawan di SPBU. Dia paling seneng makan bebek panggang dengan sambal cobek," kenangnya.
Setelah makan siang itu, almarhum kembali bekerja memantau pelayanan di SPBU. “Orangnya cekatan dan sangat terampil dalam pengelolan pelayanan. Sering memberikan beragam masukan ke rekan-rekan, agar pelayanan SPBU bisa maksimal,” ucap Siswanto.
Kendati jabatannya manager di SPBU Lubuk Tanjung, namun almarhum Erlo tidak pernah marah apalagi membentak bawahannya. Lebih cenderung menerapkan sistem intern yang bersahabat, saat mendapati adanya kesalahan bawahannya.
"Orangnya jujur sekali, 10 betul, tidak pernah aneh-aneh. Sama kami sehari-hari itu loyal, sering traktir makan. Kalau kawan sedang ada masalah financial, dia juga sering bantu. Dia juga sering kasih masukan-masukan positif. Susah ketemu kawan seperti ini lagi," kenangnya lagi.
Almarhum memang berasal dari Jayaloka, Kabupaten Mura. Namun sering juga tidur di mess, ketika sedang lelah malas pulang ke rumah. “Tapi kadang juga tidur di mess pegawai. Karena masih bujangan, jadi dia sering kumpul-kumpul sama kami. Hobinya juga main game di hp," ungkapnya.
Sehingga saat kejadian itu, mereka tidak mengira korban sedang berada dalam mess. Mereka menyangka korban tidak berada di mess. Tapi ternyata terjebak dalam kamar. “Kami tidak sadar. Padahal kami saat itu sibuk memadamkan api,” sesal Siswanto.