Banjir dan Lumpur Tak Halangi Petugas Pemilu di Muratara, Warga Tetap Berpartisipasi dalam Pemilihan

Di tengah kondisi banjir dan jalan berlumpur petugas pemilu dengan pengawalan aparat di Muratara tetap bersemangat menyelenggarakan pesta demokrasi 5 tahunan tersebut. -Foto: Ist-

MURATARA, SUMATERAEKSPRES.ID - Hilang sinyal telekomunikasi, terjebak lumpur, hingga melintasi banjir, mungkin begitulah kondisi yang dialami petugas penyelenggara Pemilu dengan kawalan Polri dan TNI.

Kondisi itu terjadi di Pemilu serentak 2024, di sejumlah Kecamatan di Kabupaten Muratara, Provinsi Sumsel.

Informasi dihimpun, hingga Rabu 14 Febuari 2024, bencana Banjir masih terjadi di sejumlah wilayah Kabupaten Muratara, Provinsi Sumsel.

Khususnya di wilayah bagian ilir, mulai dari wilayah Kecamatan Rawas Ilir, Desa Translok Pauh, batu kucing, tanjung Raja dan batu kucing.

BACA JUGA:Banyak Promo Gojek-Grab Malah Susah Order, Netizen Ngeluh di Medsos, Ternyata Gegara Ini

BACA JUGA:Idih, Suami Istri Ini Saling Intip, Saling Coblos Pula di TPS, Apa Pilihannya?

Andri salah satu petugas PPS di wilayah Kecamatan Rawas Ilir, Rabu (14/2) sekitar pukul 07.00 WIB menuturkan, jika saat ini hujan deras masih berlangsung di wilayah mereka.

Meski sejumlah TPS sudah dipindahkan untuk menghindari banjir, namun proses pemungutan suara ini menyisakan kenangan yang berkesan bagi warga di wilayahnya.

"Mau tidak mau pemilihan harus tetap berjalan, meski saat ini masih ada sebagian warga di wilayah kita yang kebanjiran," katanya.

Andri menuturkan, jika banjir yang menggenangi permukiman warga saat ini, memang tidak terlalu dalam. Namun sangat berpotensi alami peningkatan, sehingga bisa menenggelamkan permukiman mereka.

BACA JUGA:Viral! TPS 11 Bukit Baru, Jam 10.15 Belum Mulai Nyoblos, Ini Faktanya

BACA JUGA:Antusiasme Tinggi, Warga Kayuagung Rela Antre di TPS Hingga Siang

Meski masih dalam suasana banjir, namun warga cukup antusias mengikuti proses pemilihan Pemilu serentak 2024 di kecamatan Rawas Ilir Muratara.

Sementara itu, Kapolres Muratara AKBP Koko Arianto yang ikut melakukan pengawalan logistik ke sejumlah TPS di Kabupaten Muratara, mengaku anggotanya, sempat terjebak lumpur di wilayah Kecamatan Nibung-Rawas Ilir.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan