Polisi Pastikan Tidak Ada Bayi Terjebak Kobaran Api, Ini Isi Gudang yang Terbakar
LANGIT MEMERAH : Langit memerah di kawasan Jl Sepakat, RT 02, Kota Lubuklinggau, dari ruko gudang alat pelaminan yang terbakar Minggu malam (28/1)--
LUBUKLINGGAU, SUMATERAEKSPRES.ID - Gudang pelaminan yang terbakar, tinggal puing-puing yang gosong dan abu. Polisi memastikan, tidak ada bayi yang terjebak dalam kobaran api sekitar pukul 23.30 WIB, Minggu 28 Januari 2024, seperti rumor yang beredar.
"Tidak ada bayi yang terjebak, kebakaran itu cuma gudang pelaminan kosong," kata Kapolres Lubuklinggau AKBP Indra Arya Yudha SIK MH, melalui Kapolsek Timur AKP Sugito, kemarin.
Lokasi gudang pelaminan yang terbakar itu, di Jl Sepakat, RT 02, Kelurahan Mesat Seni, Kecamatan Lubuklinggau Timur II, Kota Lubuklinggau. “Penyebab kebakaraan dugaannya akibat terjadi korsleting listrik, bukan sengaja dibakar oleh oknum tertentu,” tegas Sugito.
Diketahui, gudang pelaminan itu milik Rosita, warga Kelurahan Watervang, Kota Kubuklinggau. Dari gudang berbentuk 2 ruko itu, isinya alat-alat pelaminan dan alat catering. “Katanya hasil identifikasi, api dari korsleting listrik. Ruko itu kosong, tidak ditempati," singkatnya.
BACA JUGA:Mahasiswa Tak Mampu Dibantu Uang Kuliah, Ada Bayar Mencicil
BACA JUGA:Bantu Sembako Korban Banjir, Kejari dan PWI
Kasi Ops Dinas Pemadam Kebakaran Kota Lubuklinggau Edwa, juga menegaskan dalam upaya pemadaman malam itu mereka tidak mendapati ada bayi yang terjebak kobaran api. “Gudang itu tidak dihuni, hanya berisikan peralatan pelaminan,” tuturnya.
Edwar menambahkan, memang ada rumah dekat gudang yang terbakar itu. Namun sudah mengungsi, saat gudang pelaminan itu terbakar. “Jadi hoaks info bayi tejebak itu. Memang gudang kosong yang tebakar," jelasnya lagi.
Dalam upaya pemadaman api itu, pihaknya menerjunkan 4 mobil damkar. Mereka dapat informasi kebakaran itu pukul 00.30 WIB. “Selesai pemadaman pukul 02.00 WIB. Setiap laporan akan kami respon secepat mungkin," tutupnya.
Untuk diketahui, sebelumnya isu mengenai bayi terjebak kobaran api itu awalnya bersumber dari vidio amatir warga yang secara langsung merekam insiden kebakaran itu. Vidio itu beredar luas di media sosial facebook maupun grup-grup WhatsApp. Pengunggah video menyebutkan adanya kemungkinan bayi terjebak dalam insident kebakaran tersebut. (zul/air)