Banjir, Tak Tinggalkan Ibadah, Warga Muba salat Jumat di Atap Masjid

SALAT JUMAT Bapak-bapak warga Desa Ulak Embacqang, Sanga Desa, Muba laksanakan salat Jumat di atap Masjid Al-Istiqomah, Jumat (19/1) lalu karena bagian bawah masid terendam-Foto: Ist-

SEKAYU, SUMATERAEKSPRES.ID - Banjir yang melanda Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) tidak menghalangi warga untuk beribadah. Seperti Jumat lalu (19/1). Warga di Desa Ulak Embacang, Kecamatan Sanga Desa, melaksanakan salat Jumat di atap Masjid Al-Istiqomah karena bagian bawah terendam. 

Banjir juga merendam tiga sekolah, puskesmas, kantor desa, dan ratusan rumah warga serta beberapa fasilitas umum lainnya. “Iya benar, itu warga desa kami. Sudah dua pekan salat berjemaah, utamanya salat Jumat di dak atas masjid,” kata Kepala Desa (Kades) Ulak Embacang, Nuraidin, kemarin (21/1).

Selama hampir dua pekan, banjir sudah merendam sedikitnya 20 ribu rumah warga di Muba. Tersebar pada 9 dari 15 kecamatan yang ada. Banjir juga mengakibatkan Jalinteng Sekayu-Lubuk Linggau lumpuh.

Petugas Satlantas Polres Muba meminta agar pengendara yang hendak menuju Palembang atau sebaliknya menuju Kabupaten Musi Rawas melintasi jalur alternatif. Sebanyak 13 kepala keluarga (KK) atau 40 jiwa warga terdampak banjir mengungsi di posko pengungsian Sekayu (Asrama Haji). 

BACA JUGA:Kunjungi 3 Daerah Banjir, Pj Gubernur Beri Bantuan, Ringankan Beban Warga

BACA JUGA:Tanaman Hias Terendam Banjir, Ini Cara Menyelamatkannya

Hal ini karena debit air yang main tinggi dan  merendam rumah mereka semakin dalam. "Hingga hari ini (Minggu 21 Januari) sudah 40 jiwa yang mengungsi di Asrama Haji," ungkap Kepala Dinsos Muba, Ardiansyah SE MM. 

Menurutnya, jumlah warga yang mengungsi akan terus bertambah mengingat ketinggian air yang terus bertambah. "Pengungsi akan difasilitasi dengan baik," tegasnya. 

Sementara, Pj Bupati Muba, Drs H Apriyadi Mahmud mengingatkan kepada warga yang rumahnya sudah terendam untuk segera mengungsi ke posko pengungsian yang telah disediakan. "Warga yang rumahnya terendam untuk segera mengungsi, jangan menolak. Ini untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan," imbuhnya.

Apriyadi menjamin fasilitas dan makanan telah disediakan untuk warga yang mengungsi. Termasuk juga layanan kesehatan. “Jadi tidak ada alasan lagi untuk warga tetap bertahan di rumah yang sudah terendam," pungkasnya. 

Sejumlah fasilitas layanan kesehatan (fasyankes) yang terendam banjir di Muba minta pasokan obat-obatan untuk mengobati penyakit penyerta banjir ditambah. 

BACA JUGA:Banjir Rawas Ilir Terus Menerus Datang, Warga: Seperti Tahun 1982 Lalu

BACA JUGA:Waspada, Banjir Belum Berlalu, Air Sungai Kelingi-Musi di Mura Naik Lagi

"Dari hasil peninjauan kita hari ini (Minggu), beberapa fasyankes meminta agar obat ditambah," ungkap Kepala Dinkes Muba, dr Azmi Dariusmansyah MARS melalui Kabid Pelayanan Kesehatan, Yettria SKM MSi, saat meninjau beberapa fasyankes terdampak banjir. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan