Petakan Daerah Rawan Amblas di Jalur Kereta, Siagakan AMUS di 23 Titik Lokasi

CARI TEMPAT DUDUK : Sejumlah penumpang mencari tempat duduk di gerbong kereta api rute Kertapati-Tanjung Karang, kemarin. Di musim cuaca ekstrem, beberapa daerah seputar jalur kereta rawan longsor atau amblas, sehingga buat KAI Divre III harus siaga antis-Foto: budiman/sumeks-

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - PT Kereta Api Indonesia (KAI) Divre III Palembang meningkatkan kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem yang diperkirakan berlangsung hingga akhir bulan ini. Tindakan ini dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya bencana alam yang dapat mengganggu operasional kereta api.

Manager Humas PTKAI Divre III Palembang, Aida Suryanti menjelaskan saat ini kereta api di wilayah Divre III masih beroperasi seperti biasa, baik itu relasi Kertapati- Lubuklinggau (PP) maupun relasi Kertapati- Tanjung Karang (PP). "Kami telah melakukan berbagai upaya meningkatkan kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem," kata Aida Suryanti.

Dikatakan, potensi bencana di daerah rawan itu tk hanya berupa banjir, namun juga pergerakan dan kontur tanah yang  dapat menyebabkan longsor maupun amblas di sepanjang jalur kereta api di wilayah Divre III Palembang. Aida menjelaskan dari hasil pemetaan ada beberapa jalur yang masuk daerah rawan longsor maupun amblas. 

Lokasi rawan amblas di antaranya petak jalur Prabumulih Baru-Penimur, Niru-Blimbing Pendopo-Gunung Megang. Kemudian Muara Enim, Banjarsari-Sukacinta (Lahat) ,Bungamas-Saungnaga-Tebing Tinggi (Empat Lawang) dan titik-titik daerah rawan lainnya. "Daerah-daerah itu sudah kita petakan rawan longsor dan amblas, perlu diwaspadai saat musim hujan," ungkap Aida.

BACA JUGA:Ini Alasan FSPP Tak Setuju dengan Pernyataan Menhub Soal Penyebab Kecelakaan Kereta Api di Bandung

BACA JUGA:Bahaya Nih, dari 11 Perlintasan Kereta Api di Lahat Ada 8 Tidak Berpalang, Apa yang Bakal Dilakukan?

Sebagai antisipasi, pihaknya telah menyiapkan beberapa langkah yang perlu dilakukan seperti menyiapkan AMUS (alat material untuk siaga) di 23 titik lokasi AMUS. Yaitu di Kertapati, Simpang, Payakabung, Serdang, Glumbang, Lembak, Prabumulih, Prabumulih Baru, Penimur, Niru, Blimbing Pendopo, Gunung Megang, Ujanmas, Muara Gula, Muara Enim, Tanjung Enim Baru, Banjarsari, Sukacinta, Lahat, Sukarame, Saungnaga, Tebing Tinggi, Lubuklinggau. 

Kemudian pemeriksaan rel secara rutin dengan cara manual berjalan kaki oleh petugas dari dan menuju setiap stasiun. "Pemeriksaan secara kontinyu, petugas di lapangan serta disiapkan peralatan mekanik seperti ekskcavator, MTT (tamping machine, suatu alat bantu dalam perawatan jalan rel) untuk mempercepat proses penanganan di lintas jalur apabila hal yang tidak diinginkan dampak dari kondisi cuaca,” jelas Aida.

Selain itu, KAI Divre III Palembang juga melakukan pemasangan dinding penahan longsor atau amblas di daerah yang memang secara geografis berada di wilayah rawan dampak hujan. "Dampak longsor maupun amblas apabila mengenai rel otomatis akan menggangu operasional kereta, hal itu yang perlu kita minimalisir agar perjalanan kereta api berjalan aman dan lancar," tutup Aida. (fad)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan