Pencari Harta Karun di Sungai Musi Banyak Hijrah ke Jambi, Ini Penyebabnya

Pencari harta karun di dasar Sungai Musi kini sudah mulai berkurang dan pindah ke Jambi. -Foto: Evan/sumateraekspres.id-

PALEMBANG, SUMATERAEKSRES.ID - Terik matahari cukup terasa ketika tim sumateraekspres.id menelusuri Pulau Kemaro.

Tujuannya mencari penyelam tradisional yang pernah mengangkat harta karun termasuk benda bersejarah dari dasar Sungai Musi.

Pencarian terhenti di lingkungan RT 18, Kelurahan 1 Ilir, Kecamatan Ilir Timur II, Kota Palembang.

Di sana, masih ada sekitar 14 kepala keluarga yang menggeluti usaha pencarian harta terpendam di dasar sungai.

Salah satunya adalah Edi Tamrin. Pria 52 tahun itu sehari-hari bertani. 

BACA JUGA:Mitos atau Fakta: Konsumsi Kangkung Bikin Ngantuk? Ini Penjelasan Ilmiahnya

BACA JUGA:Masjid Agung Solihin, Bangunan Ikonik Kebanggaan Warga di Kayuagung, Apa Sih Keistimewaannya?

Bapak empat anak tersebut memiliki perahu bermotor. Itu menjadi kendaraan utama untuk mendukung mobilitas penduduk Kemaro.

Selain itu, perahu bermotor juga bisa disulap menjadi perahu wisata dan siap disewa para pelancong yang ingin menyusuri Musi atau melihat keindahan Jembatan Ampera dari atas permukaan air.

Perahu bermotor juga menjadi andalan saat Edi menjalani pekerjaannya sebagai penyelam tradisional.

Meski menurunkan kemampuannya kepada anak-anaknya, dia menegaskan bahwa menyelami Musi bukanlah pekerjaan yang bisa menghidupi. Sebab, hasilnya tidak pasti.

Bercerita, pada masa mudanya, Edi mendapatkan banyak barang berharga dari dasar Musi.

Mulai keramik, piring kuno, guci, pot kembang, samurai, dan bahkan emas. Namun, sejak empat tahun terakhir, dia jarang turun ke sungai.

’’Sudah tua. Tidak tahan lagi, Pak. Menyelam harus yang muda. Mereka kuat dan lebih gesit,” ungkapnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan