Masjid Agung Solihin, Bangunan Ikonik Kebanggaan Warga di Kayuagung, Apa Sih Keistimewaannya?
Masjid Agung Solihin yang terletak di kelurahan Sidakersa, Kayuagung OKI. -Foto: Nisa/Sumateraekspres.id-
SUMATERAEKSRES.ID - Berdiri megah dengan cara putih Masjid Agung Solihin masjid terbesar di Kota Kayuagung ini yang berada di Kelurahan Sidakersa Kecamatan Kayuagung Kabupaten Ogan Komering Ilir selalu ramai didatangi jemaah.
Masjid ini merupakan kebanggaan masyarakat Kayuagung dan menjadi tempat wisata religi.
Agung Solihin merupakan masjid yang terletak di kawasan tepi sungai Komering. Letak masjid ini juga tidak jauh dari Rumah Dinas Bupati OKI di Kayuagung.
Masjid Agung Solihin sudah berdiri sejak tahun 1948 dengan lua tanah 1000 m2. Majid Agung Solihin bisa menjadi pilihan untuk berwisata religi di Kabupaten Ogan Komering Ilir.
BACA JUGA:Masjid Merogan, Ritus Sejarah Perkembangan Islam di Palembang Mahakarya Kiai Merogan
BACA JUGA:Luar Biasa! Kades Ini Bangun Kantor dan Masjid dari Swadaya Masyarakat, Siapa Dia?
Lokasi masjid ini persis bersebelahan dengan pendopo kabupaten sekaligus kediaman atau rumah dinas Bupati Kabupaten Ogan Komering Ilir.
Juga berada ditepian sungai komering yang melintasi kota Kayu Agung, sebuah taman dibangun di tepi sungai ini tak jauh dari masjid dan dikenal masyarakat setempat dengan sebutan Taman Love yang menjadi tempat favorit warga di senja hari termasuk menunggu waktu berbuka puasa selama Bulan Ramadhan.
Masjid Agung Solihin berdiri di atas tanah wakaf yang memiliki luas tanah 1.000 meter persegi (m²) dan luasan bangunan 500 m²
Arsitektur masjid mengadopsi sentuhan Eropa terlihat menyolok dibeberapa bagian termasuk penggunaan pilar - pilar beton di dalam masjid, bentuk batang menaranya yang juga mirip dengan sebuah mercusuar. Masjid tersebut bisa menampung ribuan jemaah.
Masjid Agung Solihin Kayuagung telah memberi teladan pengelolaan masjid yang tidak hanya sebatas tempat ritual ibadah saja, namun juga ruang interaksi antar umat, serta memberi solusi terhadap berbagai persoalan umat.
Untuk petugas yang disiapkan selama 24 jam. Petugas ini dibagi mejadi 3 shift per 8 jam. Ada petugas khusus yang menjaga kendaraan, bahkan sendal jemaah. Mereka kita beri insentif yang layak sesuai beban tugasnya, agar jangan ada jemaah yang hilang kendaraan karena beribadah di masjid ini.
Apalagi jika saat melaksanakan salah Zuhur maupun salat Jumat. Jumlah kendaraan padat di parkiran Karena para pegawai yang lokasi kantornya tidak jauh dari masjid melaksanakan salat disana .
BACA JUGA:Mengenal Kampung Kapitan, Permukiman Tertua Etnis Tionghoa di Palembang yang Penuh Jejak Sejarah