Pernah Utang Rp62 M, Kini Aset Lebih Rp5 T

NARASUMBER Dr (HC) H Heppy Trenggono MKom (tengah), Presiden Indonesia Islami Bussines Forum (IIBF) saat jadi narasumber dalam acara di Hotel Harper, kemarin.- FOTO: EVAN/SUMEKS-

Wawancara Dr Heppy Trenggono, Presiden Indonesia Islami Bussines Forum (IIBF)

SUMATERAEKSPRES.ID - Jatuh bangun hingga akhirnya menggapai sukses merupakan bagian perjalanan kehidupan. Tak terkecuali bagi Dr (HC) H Heppy Trenggono MKom. Presiden Indonesia Islami Bussines Forum (IIBF) dan Pemimpin Gerakan Beli Indonesia ini membagikan sekelumit kisahnya kepada Sumatera Ekspres, kemarin. 

Terlahir dari ayah yang seorang PNS dan ibu pedagang, Heppy sejak kecil sudah sering membantu ibunya berjualan di toko dan pasar. Rupanya, pengalaman itulah yang menjadi modal awal pria kelahiran 20 April 1967 asal Jawa Tengah ini menjelma menjadi salah seorang pengusaha nasional yang sukses.

Meski sudah sukses dan ternama, Heppy tetap rendah hati. Terbukti disela banyaknya permintaan selfie usai menjadi narasumber acara di Hotel Harper Palembang, kemarin, dia mau berbagi cerita dengan wartawan Sumatera Ekspres. Termasuk kisahnya sampai memiliki utang Rp62 miliar dan akhirnya bangkit dengan kini asetnay lebih dari Rp5 triliun.

Kata Heppy, dia mengawali perjalanan karirnya dengan bekerja pada beberapa perusahaan. Pernah menjadi Sytem Analist di United Tractor hingga 1995. Sebagai Asisten Manager di Indomobil  hingga 1999. Pindah ke stasiun televisi LaTivi sebagai direktur teknik. “Jadi saya juga pernah jadi jurnalis,” ujarnya sembari tersenyum. 

BACA JUGA:Memulai Bisnis Rental Motor, Ini Triknya Agar Sukses

BACA JUGA:Ini 5 Tips Membangun Bisnis Online, Mulai Dari Nol Ya!

Kini, selain berbisnis, dia banyak melakukan pembinaan terhadap pengusaha dan calon pengusaha. Terutama para pengusaha yang pernah mengalami kesulitan bisnis seperti dirinya. Bahkan dia dijuluki sebagai dokternya para pengusaha. Ditambah lagi sikap dan kepeduliannya melihat persoalan ekonomi bangsa.

Heppy berusaha mengajak para pengusaha membangun kedaulatan ekonomi sendiri. Dengan membela karya dan produk milik anak bangsa. Menurut dia, ukuran seseorang itu sukses sebetulnya tidak diukur berapa besar aset yang dimiliki. Tapi bagaimana seseorang menjalani hidup. 

“Itu yang juga saya yakini,” akunya. Untuk jadi seorang pengusaha, ia menegaskan tidak gampang. Banyak hal yang jadi tantangan, banyak risiko. Heppy memulai karirnya terjun di dunia usaha dengan menjadi seorang kontraktor. 

“Sekarang, saya memiiliki kebun utama. Saya juga pernah  menjadi pengusaha karbon. Dan di Sumsel ini juga saya memiliki bisnis.  Ada  sekitar 20.000 hektar,” jelasnya.  Semakin mengetahui seluk belum dunia industry membuat Heppy tidak hanya terpaku pada bisnis sawit saja.

 “Banyaknya pergaulan membuat saya semakin banyak tahu. Semua bisnis pernah saya coba untuk sebagai bahan pelajaran lah,” kata dia.  Hingga suatu ketika, karena salah urus saat masih sebagai kontraktor, dia bangkrut. Punya utang mencapai Rp62 miliar. Saat itu, banyak usaha atau jasa dirinya yang tidak dibayar  customer.

 “Tapi akhirnya bisa bangkit kembali. Memang butuh waktu beberapa tahun. Tapi kita tidak punya pilihan lain kecuali berjuang,” beber Heppy. Dia lalu terjun ke dunia perkebunan sawit dan kini sukses. Kebunnya kini ada di Sumatera dan Kalimantan.

BACA JUGA:5 Tips Menjual Barang Bekas, yang Ingin Berbisnis Wajib Tahu!

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan