Rhoma Irama: Perjuangkan Moderasi Beragama melalui Musik

Rhoma Irama hadir8 Dialog Publik, Pagelaran Musik, dan Film Moderasi Beragama yang digelar oleh Balitbang Diklat Kementerian Agama RI, di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan. Foto: istimewa--

JAKARTA, SUMATERAEKSPRES.ID- Dialog Publik, Pagelaran Musik, dan Film Moderasi Beragama yang digelar oleh Balitbang Diklat Kementerian Agama RI, di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan pada Jumat, 5 Januari 2024, menjadi sorotan utama dengan kehadiran maestro musik dangdut Indonesia Rhoma Irama.

Pada pagelaran ini, sejumlah bakat muda Indonesia yang telah meraih prestasi di bidang musik turut memberikan warna. Donny Evans, juara 1 lomba musik moderasi beragama, dan Siska Septiani, juara 1 Forsa Idol tingkat nasional.

Menunjukkan bahwa musik bukan hanya hiburan, tetapi juga sarana efektif untuk menyuarakan pesan moderasi beragama.

BACA JUGA:Tumplek Blek Tabligh Akbar Bersama Rhoma Irama, Muba Berhasil Kumpulkan Donasi Rp1,5 Miliar

BACA JUGA:Rhoma Irama Tiba di Sekayu, Langsung Santap Makanan Khas Muba, Ini Menu yang Dia Pilih

Ayuning Niwang Nastiti, dara manis kebanggaan UIN SGD Bandung dan kontestan KDI 2018, membuktikan bahwa musik dangdut Indonesia memiliki tempat penting dalam seni dan budaya, sebagai wujud moderasi beragama yang merangkul keberagaman.

Menurut Kepala Balitbang Diklat Kementerian Agama RI, Suyitno, pemilihan musik dan film sebagai instrumen penguatan moderasi beragama adalah langkah bijak di tengah arus 5.0.

Platform konvensional seperti TOT, MOT, penggerak, dan insersi dalam kurikulum telah memberikan dampak positif.

“Namun, lebih dari itu, musik dianggap sebagai instrumen yang lebih efektif. Musik, dengan sifatnya yang universal, mampu menyentuh hati lintas agama, suku, dan bangsa,” ujar Suyitno di Jakarta, Jumat, 5 Januari 2024 malam.

BACA JUGA:PENGUMUMAN, 11 Januari 2024 Mulai Buka Pendaftaran Beasiswa LPDP 2024 , Cek Syaratnya Di Sini!

BACA JUGA:2 Hari Lagi Pendaftaran Rekrutmen Anggota Media Center Haji 2024 Ditutup, Buruan Daftar Yuk!

Sementara itu, Rhoma Irama di depan para penonton mengungkapkan tekadnya untuk menjadikan musik sebagai media edukasi, berdakwah, dan alat untuk mempersatukan bangsa. Menurutnya, Sejak 13 Oktober 1973,

ia mendeklarasikan Soneta sebagai "the voice of muslim," dan hingga kini, ia terus berjuang untuk mengaktualisasikan perannya sebagai pembawa pesan moderasi beragama.

Observasi bertahun-tahun menunjukkan efektivitas dakwah melalui musik, sebagaimana Rhoma Irama diundang ke Amerika Serikat dalam rangka International Conference on Islam and the Council of Indonesia and Malaysia.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan