Tingkat Kepuasan Kinerja Polisi 87,8 Persen

FGD: Narasumber berbicara pada gelaran FGD dan Diseminasi Hasil Analisis Sentimen dan Persepsi tentang Kinerja Polri.-Foto: ibnu holdun/sumeks-

PALMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Kepolisian Daerah (Polda) Provinsi Sumsel bekerja sama dengan Fakultas Sosial dan Politik (FISIP) Universitas Sriwijaya menyampaikan diseminasi hasil survei Kepuasan, Kepercayaan dan Opini Publik pada Program Quickwins Presisi Polri wilayah Polda Sumsel, di Grand Atyasa Convention Center Palembang, kemarin (28/12). 

Karorena Polda Sumsel, Kombes Pol Toto Wibowo SH MH, menjelaskan, pihaknya melaksanakan FGD ini merujuk hasil penelitian tim peneliti Unsri khususnya FISIP kerja sama dengan Karorena Polda Sumsel.

“Kita tahu tingkat kepuasan kinerja terhadap kepolisian 87,8 persen puas. Kami kerja sama dengan FISIP Unsri melakukan penelitian dua bulan untuk memotret kerja polisi di Sumsel,” ujarnya.

Hasil penelitian sama, namun harus ada perbaikan di beberapa fungsi. Untuk yang terbaik,  terang Toto, dari Samapta karena mereka terus melakukan patroli melayani masyarakat. Sehingga tidak nampak masyarakat ada kesalahan. “Kalau ada fungsi lain seperti lalu lintas ketika menilang dan sebagainya, itu nilai agak lebih rendah. Tetapi secara keseluruhan masih dianggap bagus oleh masyarakat,” kata dia. 

BACA JUGA:Resmikan Sekretariat di Ibukota, Ini Tujuan Ketum PN IKA Unsri

BACA JUGA:Royyan Jadid si Air Minum Kemasan Produksi Unsri, Kualitas pH Mendekati Air Zamzam

Hasil ini, lanjut Toto, akan disampaikan pada masing-masing satwil yang sudah dilakukan penelitian. Jika ada kekurangan sesegera mungkin ada perbaikan. Dia menjelaskan  dalam melakukan program quickwins, hasil kepuasan, dan kepercayaan serta opini public Polda Sumsel melalui dua tahapan. 

“Tahapan pertama penilaian kita terhadap 17 Polres yang ada di Provinsi Sumsel menggunakan analisis media online. Tahap kedua hasil studi di 17 kabupaten/kota dalam wilayah Polda Sumsel dengan 573 responden,” ujarnya. 

Kinerja Polri secara umum, menurutnya hasil akan direpresentasikan. “Akan dapat dilihat secara detail, bidang apa saja yang mendapatkan nilai tinggi, sedang, dan rendah. Tetapi mayoritas secara keseluruhan baik. Untuk penilaian ada tiga indeks yang diteliti, yakni indeks hasil korupsi, kepuasan, dan kepercayaan masyarakat. Nilainya kejar-kejaran,” kata dia. 

BACA JUGA:Nyuko Bareng Rektor Unsri Obrolan Santai Penuh Gagas

BACA JUGA:Kukuhkan 6 Orang, Unsri Punya 111 Guru Besar Aktif. Sisa 5 yang Belum. Karena Apa

Ketua Tim Peneliti dari FISIP Unsri, Erlisa Sarawati menjelaskan mengapa lalu lintas sejauh ini menjadi sorotan utama dalam penelitian, karena memang mereka lebih banyak intensitasnya bertemu dengan masyarakat. “Ketika kita lihat kemungkinan mereka pernah berinteraksi kena tilang atau melakukan pelanggaran di jalan. Sehingga membekas, padahal ada juga kesalahan dari masyarakat yang tidak tertib berlalu lintas. Mereka banyak membuat kesalahan, tetapi tetap menyalahkan pihak kepolisian,” ujarnya. 

Dia menambahkan dari penelitian juga nomor bantuan polisi sangat berguna bagi masyarakat. “Ketika ada permasalahan terkait kemacetan, pohon tumbang, mereka langsung dapat menelpon banpol dan segera direspon polisi. Sejauh ini nilai yang didapat dari Satwil adalah Shabara yang mendapat nilai kepuasan 80-90,” jelas Erlisa. (iol/fad)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan