Sumsel Aktivasi Sistem Komando Siap Siaga Darurat Bencana Banjir dan Tanah Longsor

--

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumsel

Dalam upaya siap siaga bencana, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumsel menyelenggarakan rapat aktivasi sistem komando penanganan darurat bencana banjir dan tanah longsor di Provinsi Sumsel. 

BACA JUGA:Di-PHK Massal, Ngadu ke SPSI

BACA JUGA:Mau Menghemat Konsumsi Bensin, Begini Tipsnya!

Rapat dipimpin Kalaksa BPBD Sumsel M. Iqbal Alisyahbana, S.STP., M.M diwakili Sekretaris BPBD Sumsel Aksoni, S.E., M.M, Selasa (12/12) di ruang rapat BPBD Sumsel. 

Aksoni mengatakan rapat aktivasi dilaksanakan bertujuan untuk mengaktifkan secara otomatis jika terjadi bencana seluruh elemen. “Artinya semua instansi terkait penanganan bencana langsung ‘on’ bergerak segera,” ujarnya. 

Dikatakannya, jika terjadi bencana yang penting dilakukan adalah peringatan dini, sehingga menyebarkan kepada masyarakat potensi bencana melalui berbagai media termasuk media sosial. 

Penanganan bencana diperlukan infrastruktur, bantuan darurat dan penyelamatan korban. “Bencana alam memang tidak bisa mencegah tapi minimal bisa mengurangi risiko, dengan program kaji cepat BPBD Sumsel bersama semua stakeholder seperti, BMKG, PU, PDAM, dari kesehatan, BPBD kabupaten kota, dan yang lainnya semua standby,” paparnya.

Aksoni mendorong BPBD kabupaten/kota untuk segera meng-SK-kan Aktivasi Penanganan Bencana agar penanganan bencana dapat lebih cepat dan optimal. “Diharapkan beberapa daerah seperti OKU, OKUT, OKUS, Lubuk Linggau, Muratara, Lahat segera aktivasi sistem komando segera di-SK-kan bupati/wali kota masing-masing sehingga dengan aktivasi sistem komando segera terkoneksi hingga ke meja presiden,“ pungkasnya. 

Sementara itu, mewakili BMKG Nandang P menjelaskan mengenai perkembangan musim dan prospek iklim pada dua bulan ke depan. Elninoberkembang ke level moderat dan dengan IOD+akan menyebabkan curah hujan (CH) rendah hingga awal 2024.

Musim hujan sudah merata di seluruh Sumsel sejak November dasarian ke-3. Waspada peningkatan CH tinggi disertai petir dan angin kencangselama musim hujan hingga April 2024.

Ditambahkan Pasiops Korem 044/ Gapo, E. R Tampubolon, untuk penanggulangan bencana diperlukan pemetaan mengenai faktor penyebab, daerah mana saja rawan banjir/longsor, konsep operasi, kesiapan aparat penanganan banjir disiapkan 1.075 personel. 

E. R Tampubolon berharap di tahun 2024 tahun politik bisa kondusif sehingga bisa fokus penanganan bencana banjir dan longsor. “Peta tanah longsor di Sumsel yaitu Muratara, Mura, Lubuklinggau, Empat Lawang Lahat OKUS. Gunung Dempo juga perlu diwaspadai,” ungkapnya. (Adv)        

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan