Dibekap hingga Tewas dari yang Paling Kecil, Ayah Pembunuh Anak Resmi Tersangka, Sebelumnya KDRT Istri
EVAKUASI : Petugas mengevakuasi jenazah empat anak yang dibunuh ayah mereka sendiri, Panca (kanan).-FOTO: IST-
Perbuatan Panca Darmansyah, terduga pembunuh empat anaknya, terbongkar. Polres Metro Jakarta Selatan memastikan bahwa Panca secara keji membekap anak-anaknya hingga meninggal dunia.
’’Empat anak itu dibekap satu per satu pakai tangan. Mulai dari yang paling kecil,” kata Kasatreskrim Polres Jakarta Selatan AKBP Bintoro, kemarin.
Yang pertama dibekap adalah anak paling kecil berinisial AS yang berusia 1 tahun. Selanjutnya, AR (3 tahun), SP (4 tahun), dan terakhir ZA (6 tahun). ”Bergantian, terakhir yang paling besar,” jelasnya.
Setelah mengakhiri nyawa keempat buah hatinya, Panca lalu menempatkan mereka berjejer di tempat tidur. Kemudian, dia melakukan upaya bunuh diri dengan melukai kedua tangannya dan bagian perut. ’’Termasuk memberikan pesan ke istrinya,” tambah dia.
Saat itu, sang istri masih berada di rumah sakit akibat kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dilakukan Panca. Petugas telah memeriksa 12 saksi dalam kasus dugaan pembunuhan terhadap empat anak itu. ”Beberapa alat bukti juga telah didapatkan,” jelasnya.
Berdasar gelar perkara yang dilakukan Jumat (8/12) malam, Polres Jakarta Selatan menetapkan Panca sebagai tersangka kasus dugaan pembunuhan terhadap empat anaknya.
Selain kasus pembunuhan, Panca juga dilaporkan terkait kasus KDRT terhadap istrinya. Kapolres Jakarta Selatan Ade Ary Syam mengatakan, untuk kasus KDRT masih terus dilakukan pendalaman. ”Korban masih dirawat di rumah sakit,” tandasnya.
Penyidik Polres Metro Jakarta Selatan belum menyimpulkan motif pembunuhan yang dilakukan Panca terhadap keempat anaknya itu. Motifnya untuk sementara ini masih didalami. Penyidik memakai metode scientific crime identification untuk mengungkap perkara pembunuhan yang menghebohkan publik ini.
Selain menggali keterangan dari pelaku sendiri, istri pelaku, dan para saksi, penyidik juga akan menggali latar belakang psikologi pelaku melalui kolaborasi dengan psikiater. Dengan penggalian latar belakang psikologi pelaku, penyidik berharap bisa menemukan titik terang terkait latar belakang mengapa Panca tega membunuh keempat anak kandung.
Termasuk sebelum itu melakukan penganiayaan terhadap sang istri hingga istrinya dirawat di rumah sakit. Apalagi, penyidik menemukan perilaku tidak biasa pada diri Panca. Contohnya, menulis pesan berisi "puas bunda tx for all" di lantai rumah menggunakan cairan diduga darah.(*)