Marhaban Syahrullah Rajab 1444 H.

Syukur al-Hamdulillah kita panjatkan pula ke-Hadirat Allah Swt., kita dipertemukan kembali dengan bulan mulia, Rajab tahun 1444 H. 2023 M. Secercah harapan untuk meningkatkan ketakwaan menjadi sebuah keniscayaan.

MENGINGAT kembali rambu-rambu kehidupan dalam mengarungi perjalanan hidup yang tidak tahu kapan akan berakhir. Namun yang pasti saat ini kita masih diberikan helaan nafas tarikan udara melalui paru-paru kita, untuk menghirup udara kemuliaan di salah satu bulan mulia yakni Syahrullah Rajab.

Dengan peningkatan iman dan takwa akan berbuah indah dengan terwujudnya kesadaran untuk senantiasa menjalankan perintah yang telah ditetapkan dan berusaha untuk meninggalkan segala yang dilarang.

Salah satu dari empat bulan mulia kini telah datang menjumpai kita, inilah Syahrullah Rajab, bulan mulia dari empat bulan mulia lainnya, Zulqa’dah, Zulhijjah dan Muharram. Memang secara tersurat keempat bulan tersebut tidak termaktub dalam surat at-Taubah ayat 36 yang artinya Sesungguhnya jumlah bulan menurut Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) dalam ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram (mulia).

Sehubungan Allah tidak menyebutkan langsung nama keempat bulan mulia tersebut, maka para sahabat bertanya kepada Rasulullah: Wahai Rasulullah empat bulan yang mulia itu bulan apa saja? maka Rasulullah menjawab sebagaimana dalam riwat hadits Bukhari dan Muslim.  Tiga bulan berurutan, Zulqa’dah, Zulhijjah, dan Muharam. Adapun Rajab yang juga merupakan bulannya kaum Mudhar, berada di antara Jumadil Akhir dan Sya'ban.   

Bulan Rajab adalah bulan saat tercurahnya nilai-nilai kebaikan apabila kita memanfaatkannya dalam kebaikan, demikian disebutkan oleh sebagian para ulama. Pada bulan inilah pula tetesan kebaikan, keberkahan dan pahala mengalir pada setia insan yang meningkatkan kebaikan-kebaikan di dalamnya. Ibadah pada bulan Rajab harus lebih diintensipkan, karena Allah menurunkan keberkahan padanya. Ibadah pada bulan Rajab ini memiliki keistimewaan tersendiri dan dilipatgandakan pula pahalanya oleh Allah.

Perbanyaklah doa dan jadikanlah bulan Rajab ini sebagai tahapan awal untuk meningkatkan ibadah pada bulan-bulan berikutnya dan sampai kepada puncaknya beribadah pada bulan Ramadhan. Harapan seperti ini adalah ittiba’ kepada Rasulullah Saw., apabila Beliau bertemu dengan bulan Rajab maka beliau berdoa, sebagaimana dalam riwayat hadits Imam Thabrani dan Baihaqi: Adalah Rasulullah Saw., apabila memasuki bulan Rajab beliau berdoa: Ya Allah berkahilah kami di bulan Rajab dan Syakban dan sampaikanlah kami kepada bulan Ramadhan.

Apabila bulan Rajab telah berlalu dan memmasuki bulan Syakban, maka Beliau masih berdo’a dengan dengan lafadz Ya Allah berkahilah kami di bulan Syakban dan sampaikanlah (umurku) ke bulan Ramadhaan.       

Beliau tetap berdoa berharap dan bermunajat memohon keberkahan, dan apabila bulan Syakban pun telah berlalu dan bertemu dengan bulan Ramadhan, Beliau berdoa dengan penuh gembira dan rasa senang yang tak terhingga dengan berdo’a dengan redaksi sebagai berikut: Wahai Allah Dzat yang telah membedakan antara yang dan batil, Dzat yang telah menurunkan al-Qur’an dengan hikmah dan penjelasan-penjelasan, berkahilah kami di bulan Ramadhan, berkahilah kami di bulan Ramadhan, berkahilah kami di bulan Ramadhan,

Berikhtiarlah untuk terus memperbanyak ibadah memohonlah agar Allah sebanatiasa memberikan kekuatan dan istiqamah dalam beribadah. Doa sebagai wujud dari ketawakkalan kita kepada-Nya semoga menjadi wasilah agar kita terhindar dari perbuatan dosa dan maksiat. Ingatlah, bahwa doa merupakan elemen penting dalam sebuah ikhtiar yang telah kita lakukan. Karena semuanya akan bermuara kepada Allah Swt. Dialah yang menjadi penentu kehidupan kita di alam dunia yang fana ini. Kita hanya dianjurkan untuk berusaha dan berdoa, selebihnya kita pasrah kepada-Nya: Dan Tuhanmu berfirman: Berdoalah kalian kepada-Ku, niscaya akan Kukabulkan bagi kalian. Inilah penegasan Allah dalam surat Ghafir ayat ke-60.

 Selamat datang wahai bulan Rajab yang mulia. Pada bulan Rajab ini mari dengan sepenuh hati untuk tidak mengulangi lagi maksiat dan dosa yang pernah kita lakukan, mumpung ajal belum menjemput kita. Allah masih memberikan kesempatan kepada kita untuk melakukan pertobatan. Kita tidak pernah tahu sedikitpun, kapan kita meninggalkan dunia ini.  Wahai orang-orang yang beriman, tobatlah kepada Allah dengan tobat yang semurni-murninya, mudah-mudahan Tuhan kamu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. (At-Taubah: 8)

 Sungguh, Allah telah mengatur pergantian siang dan malam, mengatur pergantian bulan dan tahun. Renungkanlah, pasti ada hikmah dan makna dibalik itu semua. Maka, jangan biarkan bulan Rajab ini berlalu tanpa tambahan amal dan pahala. Menjelang ramadan datang, mari kita lakukan pemanasan dengan menjalankan amalan-amalan sunnah, seperti puasa, dzikir dan menjaga diri dari perbuatan dosa dan nista. Selamat datang bulan Rajab 1444 Hijriyah 2023 Miladiyah. Keberkahan Allah untuk kita semua. Aamiiin. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan