JAKARTA, SUMATERAEKSPRES.ID - Sejak dimulainya masa kampanye Pemilu 2024 pada tanggal 28 Oktober lalu, Prabowo Subianto, calon presiden (capres), memilih untuk terus fokus pada tugasnya sebagai Menteri Pertahanan (Menhan) daripada terlibat aktif dalam kampanye.

Baru pada hari kelima kampanye, Prabowo memutuskan untuk turun langsung dengan memulai kunjungannya bersilaturahmi kepada beberapa ulama di Jawa Barat (Jabar) dan Banten.

Keputusan ini dianggap sebagai bentuk penghormatan dan penghargaan tinggi terhadap ulama, sesuai dengan citra Prabowo yang selama ini terkenal dekat dengan para ulama di Indonesia, termasuk di Jabar dan Banten.

Igor Dirgantara, Direktur Eksekutif Survei dan Polling Indonesia (SPIN), menilai bahwa kedatangan Prabowo pada hari pertama kampanye ini memberikan dampak positif, terutama di mata umat Islam di Jabar dan Banten.

BACA JUGA:Program Makan Siang Gratis Tak Akan Kurangi Anggaran Program Unggulan, Ini Penjelasan TKN Prabowo-Gibran

Dukungan yang diberikan oleh tokoh-tokoh ulama di daerah tersebut menjadi daya tarik utama bagi masyarakat untuk mendukung pasangan Prabowo-Gibran Rakabuming Raka di Pemilu 2024.

"Dukungan dari tokoh ulama menjadi daya tarik kuat masyarakat kepada Prabowo-Gibran," kata Igor dalam pernyataannya.

Selama kunjungannya, Prabowo juga mengunjungi makam pendiri Ponpes Miftahul Huda, Choer Affandi bin H Abdullah.

Saat berjalan kaki, Prabowo disambut antusias oleh para santri yang berebut bersalaman, dan bahkan berfoto bersama dengan mereka.

BACA JUGA:TKD KIM OKI Optimis Raih 70 Persen Suara Prabowo-Gibran Satu Putaran, Begini Strategi dan Programnya

Kehadiran Prabowo di Ponpes Miftahul Huda ini dianggap semakin memperkuat komitmen politiknya untuk memperjuangkan kemajuan umat Islam di Indonesia.

Igor melihat kunjungan Prabowo ke Ponpes Miftahul Huda sebagai langkah yang memperkuat kembali jejak prestasinya, terutama di Jawa Barat.

"Seperti rekam jejaknya gemilang pada Pilpres 2014 dan 2019 lalu," ungkapnya.

Tidak hanya berkunjung di Jawa Barat, Prabowo juga menyambangi ulama kharismatik Abuya Murtadho di Pondok Pesantren Roudatul Ulum Cidahu, Pandeglang, serta berziarah ke Makam Sultan Maulana Hasanudin, pendiri Kesultanan Banten.