BPN OKU Siap Buka-Bukaan Mafia Tanah

BPN OKU Janjikan Siap Buka-bukaan Soal Mafia Tanah di OKU --

BATURAJA,SUMATERAEKSPRES.ID – Masyarakat peduli OKU kembali mendatangi kantor BPN OKU. Kedatangan kali ini juga masih mempersoalkan masalah sengketa lahan.

Selain itu, massa menilai sikap kepala BPN OKU Rosidi yang dinilai arogan saat aksi dilakukan. Dalam aksi tersebut koordinator aksi, Josi Robert menyampaikan ada beberapa tuntutan yang disampaikan.

Pertama, soal permintaan maaf secara terbuka dari kepala BPN OKU. Kedua, penyelesaian masalah dugaan adanya mafia tanah.

Lalu, cabut sertifikat tanah yang masuk daerah hutan kawasan. Ditambahkan Josi Robert, kepala BPN OKU selayaknya bisa memberikan kenyamanan kepada masyarakat OKU.

BACA JUGA:Bupati OKU Timur Programkan Beasiswa Santri Berprestasi

"Bukan malah menunjukan sikap dengan tidak sesuai kearifan lokal," ujarnya dalam orasi tersebut, kemarin.

Peserta aksi lain, Mawan, menyampaikan rasa kecewa dengan sikap kepala BPN OKU. Sebagai pejabat publik, sebutnya, tidak seharusnya bersikap arogan.

Dia menyampaikan jika tidak bisa menyelesaikan persoalan tanah di OKU sebaiknya mundur.

Selesaikan persoalan sertifikat tanah yang terbit dari kasus dugaan penggelembungan untuk mendapatkan pencairan pinjaman uang dibank. Serta menuntut pengembalian tanah kepada masyarakat.

BACA JUGA:Pj Bupati OKU Minta Warga Dukung Kerja Penjabat Kades

"Diduga ada gratifikasi dan merugikan keuangan negara, saat dilakukan penggelembungan jumlah sertifikat dari tanah yang tidak sesuai ukuran," kata Robert JT.

Kepala BPN OKU Rosidi di depan peserta aksi juga menyampaikan permohonan maaf secara terbuka atas sikapnya yang dianggap arogan saat penyampaian aspirasi sebelumnya.

Karena dia ingin menjalin hubungan baik dengan masyarakat, termasuk dengan keluarga yang melakukan aksi.

Disebut Rosidi, dia baru menjabat selama 1 tahun. Ditegaskan Rosidi, pihaknya siap bersikap terbuka. Termasuk jika ada persoalan tanah. Apalagi jika ada persoalan yang menyangkut masalah mafia tanah.

"Jika ada bukti awal bisa dibawa ke aparat penegak hukum," tegasnya. Karena masalah mafia tanah sebutnya, merupakan masalah bersama.

Dia juga siap terbuka jika ada oknum di BPN OKU yang terlibat. "Persoalan mafia tanah ini dibahas bersama. Tapi tentu harus ada bukti," pungkasnya. (bis)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan