OKU TIMUR,SUMATERAEKSPRES.ID - Malam yang harusnya menjadi momen penyampaian hasil pemilihan umum (Pemilu) di OKU Timur berubah menjadi adegan kacau.

Ratusan warga yang merasa kecewa dengan hasil penghitungan suara menggeruduk Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) OKU Timur.

Negosiasi dengan massa yang berdatangan tampaknya tidak menghasilkan kesepakatan apa pun, mempertahankan perasaan ketidakpuasan mereka terhadap keputusan yang diumumkan oleh KPU.

Warga marah dan aksi-aksi anarkis pun meletus, dengan mereka melempari petugas dan bahkan membakar ban.

Dalam menghadapi situasi yang semakin memanas, Tim Dalmas yang dilengkapi dengan peralatan pencegahan kericuhan segera turun tangan.

Beberapa provokator yang memicu kerusuhan berhasil diamankan oleh petugas. Akhirnya, para pendemo yang berusaha mengamuk berhasil dipukul mundur.

BACA JUGA:Gibran Lewati 1 Tahapan Jadi Bakal Cawapres Prabowo, Tinggal 2 Tahapan Lagi

Situasi semakin memburuk ketika tim pengamanan menemukan beberapa orang yang membawa senjata tajam. Mereka pun langsung diamankan oleh Tim Tindak Polres OKU Timur.

Sementara itu, massa yang terluka segera mendapatkan pertolongan medis dari Tim Kesehatan. Di sisi lain, Tim Humas Polres OKU Timur melakukan dokumentasi foto dan video tentang kejadian tersebut.

Namun, perlu dicatat bahwa apa yang terjadi di atas hanyalah simulasi jelang Pemilu dalam acara Gelar Pasukan Operasi Mantab Brata Musi 2023-2024 dan Simulasi Sispam Kota yang digelar di Halaman Kantor Pemerintah Kabupaten OKU Timur, pada tanggal 17 Oktober 2023.

Kapolres OKU Timur, AKBP Dwi Agung Setyono, menjelaskan bahwa apel pasukan dan simulasi ini merupakan bagian dari persiapan untuk mengamankan Pemilu tahun 2024.

"Operasi ini melibatkan seluruh stakeholder, baik dari pemerintah, kejaksaan, TNI, serta penyelenggara KPU dan Bawaslu," ujarnya.

BACA JUGA:Tunggu Perintah KPU RI

Operasi Mantab Brata 2023-2024 akan berlangsung selama 222 hari, mulai dari 19 Oktober 2023 hingga 20 Oktober 2024.