Public Health Jawab Tantangan Global

PALEMBANG , SUMATERAEKSPRES.ID- Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya (Unsri) dengan bangga mengumumkan penyelenggaraan Konferensi Internasional SICPH Ke-4 (The 4th Sriwijaya International Conference of Public Health) di The Zuri Hotel, Kamis (21/9) secara hybrid.

Ketua Panitia, Dr Anita Rahmiwati SP MSi, mengatakan, konferensi ini menjadi ajang pertemuan para akademisi, peneliti, dan praktisi dari berbagai negara untuk membahas dan berbagi hasil penelitian terbaru mereka di bidang kesehatan masyarakat.

 "Dalam perhelatan ilmiah tahun ini tak kurang 50 presenter lisan dari seluruh dunia turut ambil bagian.

Masing-masing membawa keahlian, penelitian, dan ide-ide inovatif mereka ke garis depan wacana kesehatan masyarakat,” jelasnya, kemarin.

Dekan FKM Unsri, Dr Misnaniarti SKM MKM, mengatakan mengangkat tema “Health and Nutrition Inovation for Better Life Style in Digital Era”, forum ilmiah internasional ini dapat menjadi jawaban atas tantangan global.

“Seperti pandemi, krisis lingkungan hidup, kesenjangan kesehatan menguji ketahanan kita.

Tanggung jawab kita bersama mencari jalan dan solusi baru demi masa depan lebih sehat dan adil," katanya.

Konferensi ini mencakup berbagai topik termasuk administrasi dan manajemen kesehatan, kebijakan kesehatan, dan sistem kesehatan, promosi kesehatan, gizi masyarakat, penyakit menular dan tidak menular, biostatistik, dan epidemiologi, dan lainnya. Pembicara kunci Prof Dr Suzana Shahar dari Universitas Kebangsaan Malaysia.

Kemudian Sirinya Phulkerd BSc MSc MPhil PhD dari Mahidol University Thailand. Prof Dr Ir H Hardinsyah MS dari IPB, Prof Dr rer med Hamzah Hasyim SKM MKM dari FKM Unsri dan Cunigonda Hol, Dokter Umum Talmastraat, Belanda.

Rektor Unsri, Prof Dr Ir H Anis Saggaff MSCE IPU ASEAN Eng., mengatakan, di Unsri ada seminar nasional dan internasional. Kali ini internasional.

"Semua fakultas mengadakan itu," katanya usai membuka acara. Public health sendiri sudah keempat kali dan pesertanya dari seluruh dunia. Hanya saja zaman sudah berubah kini digelar hybrid.

"Harapannya dapat mengeluarkan rekomendasi kepada pemerintah, lalu updating akademi di Unsri, jangan pakai yang lama harus di-updating terus," tandasnya. (nni/fad)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan