Dari Bayam Bisa Beli Kambing

Manfaat Menanam Bayam di Pekarangan

MARTAPURA – Pemanfaatan lahan pekarangan untuk bercocok tanam memang banyak memberikan manfaat. Seperti yang di lakukan Parlin, warga Dusun Bukit Napuh, Kelurahan Bukit Sari, Kecamatan Martapura, OKU Timur. Pria yang berusia 49 tahun ini memanfaatkan lahan pekarangan di belakang rumahnya untuk menanam bayam. Hasilnya pun tak sia-sia. Dari menanam bayam dirinya bisa membeli kambing. Kambing ini di dapat dari hasil penjualan sayur bayam hanya dalam dua kali panen. Lahan yang ada di belakang rumahnya memiliki luas sekitar 5 x 10 meter. Penanaman bayam di lakukan dua bulan lalu. Dalam 16 hari tanaman bayamnya sudah mulai panen.
Sekarang sudah tiga kali periode panen.  "Sekali panen kita bisa mendapatkan sekitar 300 ikat bayam. Untuk satu ikan kita jual Rp1.000. Dua periode panen bisa beli anak kambing untuk di pelihara," katanya.
Memang selain menanam bayam Parlin juga memelihara kambing. Kini dia punya ekor kambing. Kandangnya juga berada di lahan belakang rumah miliknya. Parlin memanfaatkan keberadaan kambing untuk menyuburkan tanaman yang di tanamnya. Kotoran kambing ini tak dia buang. Tapi di jadikan pupuk kandang. ‘’Kotoran kampung inilah yang saya gunakan untuk menyuburkan tanaman bayam,’’ ujarnya. Memang apa yang di lakukan Parlin sangat kreatif. Parlin menanam sayur bayam tanpa membeli pupuk di pasar. Cukup memanfaatkan kotoran kambing yang dia pelihara sendiri. Parlin menceritakan, awalnya lahan yang saat ini menjadi kebun bayam ini dulunya dia tanami jeruk. Tanaman jeruk pun tumbuh subur dan sering berbuah. Sayangnya buah jeruk yang di hasilkan tak bisa mereka konsumsi. Karena setiap kali berbuah sering di ambil orang tanpa izin.
Karenanya, tanaman jeruk lalu ditebang dan di ganti menanam rumput untuk pakan sapi. ‘’Kebetulan saat itu, kami memelihara sapi, jadi rumput tak perlu lagi membeli karena sudah kita tanam sendiri,’’ ujarnya.
Lalu, sapi di jual. Kini, kandang sapi diisi dengan kambing. Meski dia memelihara kambing dan berkebun bayam itu tidak begitu menyita waktunya. Parlin juga bisa melakukan pekerjaan utamanya. Parlin sendiri memiliki usaha sendiri, yakni pangkas rambut yang ada depan rumahnya. Tak hanya itu, Parlin juga berjualan sate keliling dari siang hingga sore. Kegiatan yang cukup padat tersebut tak membuat tanaman bayamnya terbengkalai.
Dia memanfaatkan waktu luang yang ada untuk merawat tanaman bayam. ‘’Secara rutin tanaman kita siram setiap pagi dan sore. Untungnya merawat bayam tak terlalu sulit, jadi bisa jadi usaha sampingan,’’ katanya.
Apa yang di lakukan Parlin patut menjadi contoh rumah tangga lain. Seperti inilah yang ingin di galakkan dalam progam yang di cetus Gubernur Sumsel H Herman Deru, Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP). Lewat program GSMP ini, warga di minta memanfaatkan lahan pekarangan yang ada dengan kegiatan positif. Mulai dari bercocok tanam, beternak hingga budidaya ikan. Jadi lahan yang selama initak termanfaatkan bisa di jadikan sumber penghasilan. (lid/)  

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan