MURATARA, KORANSUMEKS.COM-Warga Suku Anak Dalam atau disingkat SAD di Desa Sungai Jernih, Kecamatan Rupit, Kabupaten Muratara, klaim lagenda Bujang Kurap berasal dari Suku Anak Dalam. Hal ini di ungkap Syahril Minggu (22/1) sekitar pukul 11.00 WIB, salah satu tetua SAD di Desa Sungai Jernih Kabupaten Muratara. Lagenda Bujang Kurap berasal dari warisan tutur lisan yang sudah diwariskan lintas generasi di masyarakat. BACA JUGA : Harga Pupuk Non Subsidi Cekik Leher BACA JUGA : Perketat Pengamanan Tempat Ibadah Kisah itu selalu dikaitkan dengan beragam fenomena mitos, kesaktian, keajaiban, kepercayaan, dan etika yang berkembang di masyarakat. Meski fenomena ini sulit dibuktikan secara lengkap, menginggat sejumlah fakta yang disajikan berupa informasi oral tidak selalu menitik berat pada kepercayaan tertentu. Namun inilah yang dipercayai warga SAD di Muratara sebagai keturunan langsung Bujang Murap di Muratara. BACA JUGA : Sulit Bangkit karena Duit BACA JUGA : Ada Bansos Rp2 Juta untuk Anak SMA, Syaratnya.. "Bujang Kurap itu aslinya warga SAD sakti mandraguna dan tidak sombong. Dio selalu berkeliling daerah kalau istilah kami melangun, idak pernah menetap," ungkap Syahril. Selain itu ada beberapa fakta yang diklaim warga SAD, seperti aroma tubuh Bujang Kurap yang busuk karena tidak pernah mandi. Juga memilki rupa yang buruk, cerita yang tersebar dibagai wilayah rata rata berasal dari warga SAD, karakter yang tidak mementingkan urusan dunia, dan selalu menyimpan pesan moral dalam setiap riwayatnya. BACA JUGA : Asal-Usul Suku Anak Dalam, Versi Pemerintah Muncul karena Perang Kerajaan Jambi dan Kesultanan Palembang BACA JUGA : Ribuan Penerima Bansos Tak Valid "Jadi kalo ada yang bilang Bujang Kurap dari Linggau, Muaraenim atau Bengkulu, ya itu bisa saja terjadi karena Bujang Kurap ini selalu melangun tidak pernah menetap di satu wilayah,"lanjutnya. "Tapi kami yakini SAD di Muatara ini asalnyo keturunan bujang kurap langsung," bebernya.(zul)