Inovasi Sabun Minyak Jelantah Kecamatan Kertapati

Inovasi Sabun Minyak Jelantah Kecamatan Kertapati PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik (Rumah Tangga) tempat masyarakat bermukim. Salah satu limbah yang dihasilkan masyarakat adalah minyak Jelantah dari Minyak Goreng Bekas Pakai. Minyak Jelantah Umumnya hanya bisa digunakan kembali maksimal 3 - 4 kali penggorengan karena mengandung senyawa kimia berbahaya. Limbah minyak jelantah yang dibuang sembarangan dapat mengakibatkan terjadinya pencemaran lingkungan maupun resiko banjir. Masyarakat banyak yang belum mengetahui tentang dampak dari membuang limbah minyak jelantah secara sembarangan dan cara memanfaatkan limbah minyak jelantah menjadi barang yang berguna, salahsatunya melalui Inovasi Sabun Minyak Jelantah dari UMKM Kecamatan Kertapati. Sabun Minyak Jelantah sebelumnya beraroma alami, pada saat ini pembuatan sabun minyak jelantah sudah ditambahkan aroma pewangi natural seperti daun pandan, jeruk, strawberi. BACA JUGA : Mengapa Tertawa adalah Terapi yang Menyenangkan untuk Tubuh dan Jiwa, Temukan Jawabannya Disini Yang membuat inovasi ini unik dan beda dengan inovasi lainnya adalah; Mengatasi limbah rumah tangga khususnya limbah minyak jelantah; Mengurangi pengeluaran rumah tangga dengan tidak membeli sabun cuci; Dengan memproduksi sabun ini bisa menambah pendapatan keluarga; serta Sabun cuci Minyak Jelantah ini efektif membersihkan kotoran berlemak, minyak, darah. Inovasi ini bermula dari usaha kripik ikan. Kripik ikan digoreng dengan menggunakan minyak. Minyak yang tidak bisa digunakan lagi diolah menjadi sabun. Cara pembuatannya dengan menambahkan NaOH ke dalam larutan minyak dan ditambah air, kemudian didiamkan selama 12 jam, lalu diaduk sampai berbusa kemudian dimasukkan ke dalam cetakan, selanjutnya didiamkan selama 24 jam sampai mengeras. (Ril).

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan