Museum Jadi Sumber PAD-Devisa

*Palembang Gala 2023 Sarana Promosi

PALEMBANG - Selain berfungsi sebagai tempat penyimpanan benda sejarah dan lembaga edukasi, museum juga bisa menjadi ruang publik yang dapat digunakan semua orang.

Sehingga ke depan berpotensi menjadi sumber pendapatan suatu daerah termasuk devisa negara.

Apalagi di era sekarang tak sedikit negara yang menjadikan museum sebagai destinasi wisata untuk meraup devisa negara yang besar.

Direktur Executive Indonesia Heritage Hidden, Nova Farida Lestari Wazir, menjelaskan,

beberapa negara saat ini mengelola permuseuman sebagai objek wisata utama dan pemasukan devisa negaranya, seperti Singapura, Inggris, Italia dan Spanyol.

"Kenapa kita tidak bisa, apalagi untuk negara sekelas Indonesia yang tentu memiliki peradaban yang panjang,

” ujarnya di sela-sela gelaran Palembang Gala 2023 yang digelar Dinas Kebudayaan Kota Palembang di Museum Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II, Sabtu (24/6) malam.

Tentu negara ini memiliki sejarah yang besar dengan keberagaman koleksi yang ada.

Karena itu ke depan, hal ini harus direalisasikan. “Museum bisa menjadi sumber devisa negara dengan menjadikannya sebagai objek wisata andalan dan tempat menggelar berbagai acara," lanjutnya.

Namun memang, kata Nova, untuk mewujudkan hal itu bukan perkara gampang, namun ini bukan hal mustahil untuk dilakukan.

Sebagai contohnya Kota Palembang merupakan kota tertua di Indonesia. Melibatkan semua komponen, pengelolaannya dapat dilakukan secara profesional.

"Sebagai kota tertua di Indonesia yang berusia 1.300 tahun, tak sedikit barang peninggalan sejarah termasuk seni, budaya dan peradaban.

Namun memang museum harus dikelola secara profesional, untuk menumbuhkan minat orang datang ke museum.

Sehingga perlu memperbanyak event dan kegiatan di museum hingga pada akhirnya menjadi ruang publik dan terbuka untuk semua kalangan," jelasnya.

Plh Kadis Kebudayaan Kota Palembang, Asnawi SSos mengatakan sekarang ini waktu yang tepat museum untuk tampil dan menjadi ruang publik.

Dengan berbagai event yang digelar, setidaknya menumbuhkan minat dan semangat bagi masyarakat mengunjungi museum.

Ini harus dibarengi pula dengan kenyamanan yang ada.

"Palembang Gala ini sebagai contoh, kita jadwalkan digelar setiap tahun. Museum pun menjadi ruang publik.

Beberapa event lain juga nantinya kita laksanakan juga di Museum SMB II sehingga masyarakat semakin akrab dan menumbuhkan minat.

Bayangkan setiap tahun banyak masyarakat ke museum, tentu akan menjadi sumber PAD," tegasnya.

Wali Kota Palembang, H Harnojoyo mengungkapkan dirinya sangat mendukung dan memberi support penuh.

Apalagi lagi di era millenial atau generasi Z, tentu membutuhkan suatu tempat yang representatif dan sesuai kebutuhan dan keinginan.

Karenanya pengelolaan museum yang profesional sekaligus menjadi ruang publik dapat dilakukan.

"Tinggal bagaimana inovasi sekaligus pengelolaan museum yang profesional.

Agar tetap ramai dikunjungi, bukan hanya mereka dari kalangan pelajar dan akademisi, namun juga masyarakat luas.

Hal ini harus dibarengi dengan event yang kita gelar. Sekarang ini era milllenial dan generasi Z, kesesuaian menjadi mutlak.

Dengan demikian museum tetap bisa eksis dan pengunjungnya semakin melonjak," pungkasnya. (afi/fad)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan