SUMATERAEKSPRES.ID - Depresiasi harga mobil merupakan hal yang umum terjadi setiap tahunnya, menjadikannya sebagai aset yang kurang cocok untuk dijadikan investasi.
Namun, ada beberapa faktor lain yang dapat menyebabkan harga mobil turun di bawah harga pasaran, terkait dengan kebiasaan pemiliknya.
Jika hal ini terjadi, pemilik mobil bisa mengalami kerugian besar saat menjualnya.
Untuk menghindari hal tersebut, ada lima kebiasaan yang perlu Anda hindari agar harga mobil pribadi tidak merosot drastis saat Anda jual.
1. Sering Melakukan Modifikasi
Menjual mobil yang telah dimodifikasi memiliki risiko yang tinggi, karena komponen modifikasi dapat menyebabkan masalah pada mobil.
Sebagai contoh, seringkali seseorang mengganti velg dan ban mobil dengan ukuran yang lebih besar agar terlihat lebih sporty.
BACA JUGA : Kelebihan Kredit Mobil Bekas, Dibandingkan Kredit Mobil Baru
Padahal, pabrikan mobil sudah memilih ban dengan ukuran yang sesuai untuk mobil tersebut.
Tidak peduli apakah Anda menggunakan komponen modifikasi mahal atau murah, yang penting adalah spesifikasi mobil Anda tidak lagi sesuai dengan standar pabrik.
Pabrikan selalu merancang produknya sesuai dengan spesifikasinya agar performa mobil tetap optimal.
2. Mengabaikan Servis Rutin
Kebiasaan ini berhubungan dengan servis rutin mobil. Jika pemilik mobil secara rutin melakukan servis di bengkel resmi, riwayat servis akan tercatat dengan baik dalam buku servis.
Namun, jika servis Anda lakukan di bengkel umum, riwayat servis sering terabaikan.
Jika Anda bertemu dengan calon pembeli yang cukup kritis, mereka mungkin akan menawar harga mobil Anda lebih rendah karena tidak ada riwayat servis yang jelas.