Inovasi GARDU GIZI Puskesmas Taman Bacaan

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Berdasarkan Laporan Bulanan Penimbangan Tingkat Puskesmas Taman Bacaan Tahun 2018 menunjukkan status gizi balita berdasarkan kategori BB/U: gizi buruk 2,3%, gizi kurang 6,6%; TB/U: sangat pendek 0,7%, pendek 11,2%; BB/TB: sangat kurus 0,6%, kurus 5,0%. Jika dibandingan dengan tahun 2017 status gizi buruk, kurang dan pendek mengalami peningkatan. Pada tahun 2017, status gizi balita berdasarkan BB/U: gizi kurang 3,0%; TB/U: pendek 4,5%; BB/TB: kurus 2,0%. Faktor penyebab masalah gizi tersebut antara lain; Kurangnya pengetahuan ibu tentang gizi, kesehatan, dan pola asuh terutama praktik pemberian makan kepada anak; Rendahnya akses terhadap makanan bergizi seimbang. Ibu yang memiliki riwayat KEK dan anemia; Penyakit berbasis lingkungan masih tinggi; Kurangnya akses air bersih dan sanitasi; dan Belum optimalnya kerjasama lintas program dan lintas sektor untuk menanggulangi kasus balita gizi kurang dan gizi buruk. Mengacu pada latar belakang tersebut mendorong Puskesmas Taman Bacaan untuk berupaya memperbaiki gizi balita melalui inovasi GARDU GIZI (Gerakan Bersama Peduli Gizi). BACA JUGA : Inovasi Macan PIVA di Puskesmas Boom Baru Program ini dilaksananakan di Poskeskel Kelurahan Tangga Takat (Pos Gizi Terpadu) Kecamatan Seberang Ulu Dua. Sasarannya adalah anak yang mengalami gangguan gizi (stunting, gizi kurang dan gizi buruk) yang berasal dari rujukan posyandu yang ada di wilayah kerja Puskesmas Taman Bacaan. Dengan melihat dampak positif dan keantusiasan masyarakat diharapkan inovasi Gardu Gizi ini dapat dikembangkan di dua kelurahan lainnya yaitu kelurahan Sentosa dan Enam Belas Ulu. Kegiatan GARDU GIZI dilaksanakan melalui Pos Gizi terpadu di Poskeskel Tangga Takat khusus untuk anak yang mengalami gangguan gizi (stunting, gizi kurang dan gizi buruk) yang berasal dari rujukan posyandu yang ada di wilayah kerja Puskesmas Taman Bacaan. Kegiatan di Pos Gizi Terpadu yaitu; Pengukuran Antropometri; Deteksi Dini Tumbuh kembang Anak (DDTK); Pemberian Imunisasi, Vitamin A dan Obat Cacing; Penyuluhan gizi dan kesehatan; Demo masak; dan Pemberian Makanan pada Balita Sasaran. BACA JUGA : Pekan Cinta Vantastis di Puskesmas Sekip Tujuan pelaksanaan Inovasi Gardu Gizi antara lain; Adanya suatu wadah untuk pemberdayaan masyarakat terkait gizi masyarakat terutama balita dan keluarganya yang mengalami masalah gizi; Meningkatkan pengetahuan ibu tentang gizi, kesehatan dan pola asuh terutama perilaku dan praktik pemberian makan kepada anak. Menurunkan angka gizi buruk, gizi kurang, dan stunting di wilayah kerja Puskesmas Taman Bacaan; Meningkatkan cakupan ASI Eksklusif; Menggali potensi dan sumber daya yang ada pada masyarakat untuk mengatasi gizi dan kesehatan; dan Meningkatkan partisipasi masyarakat untuk menangani masalah kesehatan dan gizi. Inovasi ini diharapkan dapat memperbaiki keadaan balita gizi buruk, kurang dan stunting serta meningkatkan cakupan ASI Ekslusif. Capaian ini menjadi salah satu bukti berhasilnya program ini dalam memberikan dampak sosial yang nyata. Dengan kepedulian kader dan tokoh masyarakat pada kesehatan balita-balita di Kelurahannya, program ini diharapkan dapat berlangsung dalam jangka panjang. (Ril).

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan