Menteri Pertanian Ajak Rakyat Bergerak untuk Mengubah Paradigma Ketergantungan Impor Kedelai

LAMPUNG, SUMATERAEKPSRES.ID - Indonesia mempertahankan ketergantungan terhadap impor kedelai dari negara lain sebagai sumber bahan baku utama. Ketergantungan impor ini karena harga kedelai impor yang lebih murah dari harga kedelai di dalam negeri. Namun, Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, bertekad untuk mengurangi ketergantungan impor kedelai. Dengan melibatkan masyarakat dalam upaya peningkatan produksi kedelai di dalam negeri, seperti yang telah provinsi Lampung lakukan. Pada Jumat (2/6), Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo melakukan penanaman kedelai di Pekon Banjar Masin, Kecamatan Bulok, Kabupaten Tanggamus, Lampung. Dalam acara tersebut trurt hadir Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Gubernur Lampung Arinal Djunaidi, dan Ketua Komisi IV DPR RI Sudin. BACA JUGA : Komitmen Susi Pudjiastuti Terhadap Krisis Iklim, Minta Presiden Cabut Aturan Ekspor Pasir Laut Menteri Pertanian menjelaskan, "Hari ini, bersama-sama dengan Pak Gubernur, kita memiliki tekad untuk mengurangi impor secara bertahap dengan dukungan dari Menteri Perdagangan, guna mendorong kembali produksi kedelai di dalam negeri." Selama ini, kebutuhan kedelai di Indonesia terpenuhi melalui impor, karena harga kedelai impor lebih ekonomis. Namun, Menteri Pertanian menyadari bahwa ketergantungan ini tidak boleh berlangsung terus-menerus. Meskipun petani lebih memilih menanam jagung karena hasil panen per hektarnya lebih tinggi dari kedelai.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan