Meditasi Mencapai Ketenangan Hati

*Di Pohon Bodhi

PALEMBANG - Menyambut Hari Trisuci Waisak ke-2567 BE, ratusan umat yang ada di Vihara Dharmakirti Palembang melakukan meditasi dan renungan di bawah pohon Bodhi, Rabu malam (31/5). Kegiatan ini implementasi penenangan diri ketika sang Buddha Gautama mencapai kesempurnaan. Momen ini juga menjadi titik akhir bagi umat Buddha sebelum merayakan Hari Trisuci Waisak, Minggu (4/6) mendatang. Meditasi dibimbing langsung Bhiksu dari Sangha Agung Indonesia (Sagin). "Sebagaimana diajarkan sang maha guru, Buddha Gautama kepada semua umat hingga akhirnya mendapat pencerahan sempurna, yaitu dengan memperbanyak meditasi di pohon Bodhi ini,” ujar Bhiksu Bhadra Murti pada waktu pembabaran Dharma.
Ini dilakukan untuk meraih ketenangan batin sebelum Buddha Gautama mengajarkan ilmu dan Dharma kepada murid dan umat yang lain. Pohon Bodhi sendiri simbol kesejukan, ketenangan, kesabaran, hingga kekuatan batin," tegasnya.
Ketua Yayasan Budhakirti Palembang, Zewwy Salim mengatakan kegiatan meditasi rutin setiap tahun jelang Hari Trisuci Waisak. BACA: Terhitung 10 Juni, Pemerintah Hentikan Ekspor Mineral Mentah Dimana, kata Zewwy, meditasi ini bertujuan untuk pembersihan diri dan ketenangan batin bagi umat yang akan merayakan Hari Trisuci Waisak. Terlebih banyak hikmah dan pelajaran yang didapat selama proses meditasi.
"Selama meditasi, umat dibimbing Bhiksu Sagin diajak memperbanyak membaca sutera dan varita serta melatih supaya lebih khusyuk. Nantinya, kita ini akan mendapat energi positif dalam melaksanakannya. Tidak sampai di situ, kita juga merasakan ketenangan dan kedamaian dalam diri. Paling penting kita menjalankan apa yang sudah diajarkan sang Buddha," jelasnya.
Pembina Yayasan Budhakirti, Darwis Hidayat mengungkapkan pelaksanaan meditasi hingga menjelang H-1 Waisak. Yang mana, kata Darwis, dinamakan Hari Trisuci Waisak, karena pada momen tersebut ada tiga peristiwa penting yang terjadi. Yakni kelahiran dari Sidharta Gautama, mendapat pencerahan sempurna, dan mencapai Maha Parinibbana.
"Momen ini terjadi pada tanggal serta bulan yang sama, karenanya disebut Trisuci Waisak atau tiga hari suci. Adapun meditasi dilaksanakan setiap tahun menjelang Waisak, tujuannya tak lain melatih kesabaran dan ketenangan diri menyambut Hari Trisuci Waisak.
Sebagai penutup ada penyalaan pelita sebagai simbol penerangan dan kesiapan umat merayakan Waisak," pungkasnya. (afi/fad)  

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan